kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI Proyeksi Inflasi Indonesia Capai 5,6% di Akhir 2022


Kamis, 17 November 2022 / 16:15 WIB
 BI Proyeksi Inflasi Indonesia Capai 5,6% di Akhir 2022
ILUSTRASI. Bank Indonesia proyeksi inflasi Indonesia capai 5,6% di 2022


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi Indonesia masih tinggi. Di mana, bank sentral memproyeksi, inflasi sepanjang tahun 2022 mencapai 5,6%.

Meski begitu, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, perkiraan inflasi tersebut masih di bawah Consensus Forecast bulan November 2022 yang menunjukkan ekspektasi inflasi pada akhir 2022 masih tinggi yaitu 5,9% secara year on year (YoY).

“Kalau inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK)  di akhir tahun diperkirakan 5,6% YoY dibandingkan dengan Consensus Forecast 5,9% YoY,” tutur Perry dalam pembacaan hasil Rapat Dewan Gubernur BI November 2022, Kamis (17/11).

Perry berharap, inflasi secepat mungkin bisa turun ke target sasaran Bank Indonesia yakni sebesar 2% hingga 4% atau 3,0%±1%.

inflBaca Juga: Bos BI Yakin Inflasi Inti Akan Ada di Bawah 4% pada Paruh Pertama 2023

Cara yang dilakukan BI untuk meredam inflasi termasuk dengan mengerek suku bunga acuan, teranyar BI memutuskan menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 bps menjadi 5,25%.

Cara lain yang dilakukan adalah dengan melakukan koordinasi kebijakan dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan mitra strategis dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) terus diperkuat melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.

Selain itu, Perry juga mengatakan sinergi kebijakan antara Bank Indonesia dengan kebijakan fiskal Pemerintah dan dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) terus diperkuat dalam rangka menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta mendorong kredit/pembiayaan kepada dunia usaha.

Termasuk pada sektor-sektor prioritas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, ekspor, serta inklusi ekonomi dan keuangan.

Baca Juga: BI Kembali Kerek Suku Bunga Acuan 50 Basis Poin Jadi 5,25%

“Bank Indonesia juga terus memperkuat kerja sama internasional dengan bank sentral dan otoritas negara mitra lainnya di bidang keuangan serta fasilitasi penyelenggaraan promosi investasi dan perdagangan di sektor prioritas bekerja sama dengan instansi terkait,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×