kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.564.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 16.305   -35,00   -0,22%
  • IDX 7.080   122,90   1,77%
  • KOMPAS100 1.053   23,69   2,30%
  • LQ45 827   25,88   3,23%
  • ISSI 213   1,79   0,85%
  • IDX30 425   13,62   3,31%
  • IDXHIDIV20 508   17,23   3,51%
  • IDX80 120   2,84   2,41%
  • IDXV30 124   2,46   2,02%
  • IDXQ30 140   4,41   3,25%

BI Proyeksi Ekonomi Global Meningkat, tapi Ketidakpastian Pasar Keuangan Berlanjut


Rabu, 15 Januari 2025 / 15:09 WIB
BI Proyeksi Ekonomi Global Meningkat, tapi Ketidakpastian Pasar Keuangan Berlanjut
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo. Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi global meningkat di tengah ketidakpastian pasar keuangan yang berlanjut.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi global meningkat atau lebih tinggi dari perkiraan. Meski begitu ketidakpastian pasar keuangan global diperkirakan masih berlanjut.

Gubernur BI Perry Warjiyo memperkirakan prospek pertumbuhan ekonomi dunia 2025 lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya 3,1% menjadi 3,2%.

Pertumbuhan ekonomi global yang diramal meningkat sejalan dengan, perekonomian Amerika Serikat (AS) yang akan tumbuh lebih kuat dari prakiraan didukung oleh stimulus fiskal yang meningkatkan permintaan domestik dan kenaikan investasi di bidang teknologi yang mendorong peningkatan produktivitas.

Baca Juga: Gubernur BI Perkirakan Ekonomi Global Tumbuh 3,2% Pada Tahun 2024

Sebaliknya, ekonomi Eropa, China, dan Jepang masih lemah dipengaruhi oleh menurunnya keyakinan konsumen dan tertahannya produktivitas, sementara ekonomi India masih tertahan akibat sektor manufaktur yang terbatas.

Meski begitu Perry menyebut, arah kebijakan pemerintah dan bank sentral AS berpengaruh pada ketidakpastian pasar keuangan global.

“Kuatnya ekonomi AS serta dampak kebijakan tarif menahan proses disinflasi di AS dan berdampak pada menguatnya ekspektasi penurunan Fed Funds Rate (FFR) yang lebih terbatas,” tutur Perry dalam konferensi pers, Rabu (15/1).

Adapun ia menambahkan, kebijakan fiskal AS yang lebih ekspansif akan mendorong yield US Treasury tetap tinggi, baik pada tenor jangka pendek maupun jangka panjang.

Baca Juga: Proyeksi Ekonomi Global dan Indonesia di 2025 dari BNI Sekuritas

Bersamaan dengan ketegangan geopolitik yang meningkat, perkembangan tersebut menyebabkan makin besarnya preferensi investor global untuk memindahkan portofolionya ke AS.

Bahkan, indeks mata uang dolar AS yang naik tinggi dinilai akan semakin menambah tekanan pelemahan berbagai mata uang dunia.

Menurutnya, berbagai perkembangan global ini memerlukan penguatan respons kebijakan dalam memitigasi dampak rambatan global untuk tetap menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi di dalam negeri.

Selanjutnya: Masih Jadi Kendala, Pengusaha Smelter Minta Satgas Hilirisasi Pangkas Perizinan

Menarik Dibaca: 10 Cara Efektif Menurunkan Gula Darah Tinggi secara Alami Menurut Ahli

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×