kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

BI: Pinjaman Korporasi Ke Perbankan Mayoritas untuk Operasional dan Bayar Utang


Sabtu, 20 Januari 2024 / 13:10 WIB
BI: Pinjaman Korporasi Ke Perbankan Mayoritas untuk Operasional dan Bayar Utang
ILUSTRASI. Bank Indonesia klaim peningkatan kebutuhan pembiayaan korporasi terutama digunakan untuk mendukung operasional dan membayar utang jatuh tempo.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Penyaluran pembiayaan perbankan ke segmen korporasi masih menggeliat di akhir tahun 2023 lalu. Bank Indonesia menyebut peningkatan kebutuhan pembiayaan korporasi terutama digunakan untuk mendukung operasional dan membayar utang jatuh tempo.

Bank Indonesia dalam laporannya mencatat Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pembiayaan korporasi sebesar 18,4%, meningkat dibandingkan SBT 14,9% pada November 2023. Peningkatan ini terutama didorong kebutuhan pada sektor Industri Pengolahan dan sektor Perdagangan, serta sektor Reparasi mobil dan motor.

Meskipun memang pembiayaan perbankan masih menjadi opsi, namun porsinya hanya 7,6% untuk memenuhi kebutuhan dana korporasi, mayoritasnya dipenuhi dari dana sendiri dengan porsi 68,1%, diikuti dengan pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik (9,2%).

Baca Juga: Pemerintah Bakal Tekan Porsi Penerbitan SBN Valas, Ini Alasannya

Adapun alasan para korporasi tersebut lebih memilih menggunakan dana sendiri adalah karena kemudahan dan kecepatan perolehan dana, mengingat mereka tidak perlu repot mengurus berbagai keperluan administrasi serta memberikan jaminan pinjaman.

Di sisi lain, dalam mengajukan pinjaman, tentu ada faktor pertimbangan, antara lain biaya suku bunga yang lebih murah, optimalisasi fasilitas eksisting, dan menghindari risiko nilai tukar melakukan pinjaman ke perbankan, faktor pertimbangannya adalah biaya bunga yang lebih murah, serta 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×