Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Bank Indonesia dalam mencermati perlambatan ekonomi nasional, pihaknya turut memperhatikan kondisi eksternal alias global.
Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Makroprudensial BI Darsono menyatakan, salah satu risiko global yang selama ini dicermati bank sentral serta otoritas keuangan lainnya adalah kebijakan penarikan stimulus moneter oleh bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve, atau disebut tapering off.
"Kondisi eksternal harus dicermati, karena dapat tertransmisi ke dalam kondisi ekonomi domestik. Kondisi eksternal makro yang harus diperhatikan salah satunya adalah tapering off AS," jelas Darsono di Gedung BI, Jakarta, Senin (19/5).
Kondisi tapering off turut mempengaruhi Indonesia, salah satunya adalah dengan pelemahan nilai tukar rupiah yang melemah pada Mei tahun 2013 lalu. Menurut Darsono, hal itu merupakan respon price in atau upaya antisipatif pada sistem keuangan nasional.
Lebih lanjut Darsono mengungkapkan, sistem keuangan tak hanya dipengaruhi aspek domestik tapi juga isu eksternal. Hal ini lantaran isu global dapat tertransmisi pada sistem keuangan domestik.
Darsono mencontohkan krisis keuangan yang terjadi tahun 2008 silam. Dari aspek global, sistem keuangan dapat tertransmisi antar negara.
"Kalau hidup dapat merajalela, tapi kalau bangkrut atau pailit, menjadi urusan domestik. Kita belajar dari krisis global di AS misalnya saat kasus Lehman Brothers. Dampaknya bisa merambat ke negara-negara lain," ucapnya.
Darsono menjelaskan, bila terjadi suatu risiko global maka dapat terjadi transmisi sektor keuangan domestik antar negara. Hal ini bisa berdampak pada pasar saham, pasar obligasi dan berlanjut ke pasar valuta asing.
Oleh karena itu, menurut Darsono, BI terus mencermati dan mewaspadai potensi risiko dan melakukan mitigasi, sehingga sektor keuangan nasional tetap sehat dan terjaga.
"Kalau terkena dampak global, maka akan berdampak juga ke industri keuangan. Ada juga dampak dari debitur. Kalau korporasi atau perorangan yang menjadi debitur bank misalnya terkena pengaruh kondisi eksternal, kita juga akan kena dampaknya," kata Darsono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News