kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   21.000   1,01%
  • USD/IDR 16.495   -3,00   -0,02%
  • IDX 7.748   48,90   0,64%
  • KOMPAS100 1.084   7,66   0,71%
  • LQ45 795   12,72   1,63%
  • ISSI 264   -0,60   -0,23%
  • IDX30 412   5,94   1,46%
  • IDXHIDIV20 479   6,52   1,38%
  • IDX80 120   1,51   1,27%
  • IDXV30 131   2,38   1,84%
  • IDXQ30 133   1,53   1,16%

Penjualan Eceran Diprediksi Melemah September, Naik Lagi di Akhir Tahun 2025


Senin, 11 Agustus 2025 / 13:07 WIB
Penjualan Eceran Diprediksi Melemah September, Naik Lagi di Akhir Tahun 2025
ILUSTRASI. Penjualan beras premium di pusat perbelanjaan di Jakarta, Selasa (29/7/2025). Kinerja penjualan eceran diperkirakan turun pada September 2025 mendatang dan baru akan meningkat pada Desember 2025.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kinerja penjualan eceran diperkirakan turun pada September 2025 mendatang dan baru akan meningkat pada Desember 2025.

Hal ini tercermin dari survei penjualan eceran oleh Bank Indonesia (BI), terkait Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) September 2025 yang tercatat sebesar 146,1, lebih rendah dari 159,3 pada periode sebelumnya.

Sedangkan IEP Desember 2025 tercatat sebesar 169,4, meningkat dari periode sebelumnya sebesar 152. “Sejalan dengan faktor musiman saat Hari besar Keagamaan Nasional Natal dan Libur akhir tahun,” mengutip laporan BI, Senin (11/8).

Adapun dari sisi harga, tekanan inflasi September 2025 diperkirakan menurun, sedangkan tekanan inflasi Desember 2025 diperkirakan meningkat.

Baca Juga: Harga Emas Antam Naik, Analis Prediksi Sentuh Rp 2,15 Juta per Gram di Akhir Tahun

Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) September 2025 sebesar 134,7, lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya sebesar 139,6.

Sementara itu, IEH Desember 2025 tercatat sebesar 163,4 lebih tinggi dibandingkan dengan periode sebelumnya sebesar 151,3.

Sebelumnya, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai, sejauh ini faktor utama yang mendorong peningkatan penjualan eceran memang masih bersifat musiman, seperti Idul Adha di Juni dan HUT Kemerdekaan RI di Agustus, serta periode liburan akhir tahun.

“Peningkatan konsumsi yang terjadi masih sangat bergantung pada stimulus musiman, sementara daya beli dasar masyarakat belum benar-benar pulih,” ungkapnya.

Baca Juga: Yen Masih Perkasa, Berlanjut Hingga Akhir Tahun?

Josua juga menilai, konsumsi masyarakat masih rentan terhadap gejolak ekonomi yang lebih luas, termasuk inflasi, lapangan kerja, dan stabilitas harga barang kebutuhan pokok.

Menurutnya, tanpa adanya perbaikan struktural dalam hal pendapatan masyarakat atau penciptaan lapangan kerja yang berkelanjutan, pola konsumsi seperti ini akan tetap terjadi, meningkat saat ada event, tetapi cenderung stagnan atau turun saat tidak ada momentum khusus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×