CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -30.000   -1,94%
  • USD/IDR 15.740   98,00   0,62%
  • IDX 7.244   -140,01   -1,90%
  • KOMPAS100 1.117   -21,26   -1,87%
  • LQ45 887   -14,43   -1,60%
  • ISSI 220   -4,35   -1,94%
  • IDX30 457   -6,42   -1,38%
  • IDXHIDIV20 554   -6,30   -1,12%
  • IDX80 128   -2,00   -1,53%
  • IDXV30 139   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 153   -1,86   -1,20%

BI Kembali Buka Opsi Pangkas Suku Bunga Kuartal IV 2024, Kini Fokus Penguatan Rupiah


Kamis, 22 Agustus 2024 / 05:45 WIB
BI Kembali Buka Opsi Pangkas Suku Bunga Kuartal IV 2024, Kini Fokus Penguatan Rupiah
ILUSTRASI. Bank Indonesia (BI) kembali membuka peluang pemangkasan suku bunga acuan alias BI rate pada kuartal IV-2024.ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan/aww.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) kembali membuka peluang pemangkasan suku bunga acuan alias BI rate pada kuartal IV-2024. 

“Kami masih tetap akan melihat ruang terbuka bagi penurunan BI-rate pada kuartal IV 2024. Masih konsisten dengan pernyataan sebelumnya ruang terbuka untuk BI-rate pada kuartal IV-2024 ini,” tutur Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Rabu (21/8).

Perry mengatakan, saat ini BI masih fokus melakukan penguatan stabilisasi nilai tukar rupiah.

Baca Juga: BI Diperkirakan Turunkan Suku Bunga 50 bps di 2024

Asal tahu saja, nilai tukar rupiah pada Agustus 2024 (hingga 20 Agustus 2024) menguat menjadi Rp 15.430 per dolar AS atau menguat 5,34% dibandingkan dengan posisi akhir Juli 2024.

Perry optimistis, nilai tukar rupiah ke depannya akan terus menguat sejalan dengan masuknya investasi portofolio ke SRBI, SBN maupun saham.

Pertimbangan lainnya, saat Ini BI masih fokus memperkuat stabilitas rupiah lantaran dampak penguatan ini baik untuk pertumbuhan ekonomi.

“Rupiah yang menguat membuat harga lebih murah, khususnya harga pangan maupun harga  harga lain dan karenanya juga mendukung inflasi yang rendah khususnya dari imported inflation,” jelasnya. 

Di samping itu, penguatan rupiah juga mendukung sektor-sektor yang banyak melakukan impor, dan banyak sektor-sektor tersebut itu menciptakan lapangan kerja. Misalnya, industri tekstil, dan industri manufaktur.

Baca Juga: Gubernur BI Proyeksi The Fed Turunkan Suku Bunga Acuan 2 Kali Tahun 2024 Ini

Alasan lainnya, penguatan nilai tukar rupiah juga berdampak baik bagi stabilitas keuangan dan perbankan.

“Dengan seperti itu, kebijakan moneter tetap pro-stability untuk penguatan lebih lanjut stabilisasi nilai tukar rupiah,” terangnya.

Sebagai informasi, BI memutuskan untuk mempertahankan BI-rate di level 6,25% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Agustus 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×