kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI: Inflasi tahunan Maret 2014 sebesar 7,3%


Selasa, 01 April 2014 / 10:16 WIB
BI: Inflasi tahunan Maret 2014 sebesar 7,3%
ILUSTRASI. Untuk menambah massa otot, diperlukan keseimbangan antara makanan sehat dan juga latihan secara rutin. dok/Inc Magazine


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Survei pantauan harga harga yang dilakukan Bank Indonesia (BI) hingga minggu ketiga Maret mencatat inflasi sekitar 0,1%. Dengan survei itu, BI memperkirakan inflasi tahunan pada Maret tahun ini sebesar 7,3%.

Jika inflasi bulanan (mtm) pada Maret 2014 sebesar 0,1%, inflasi tahunan (yoy) sebesar 7,3%, maka inflasi dari pada tiga bulan pertama 2014 (ytd) mencapai sebesar 1,43%. Dibanding Februari 2014 yang inflasi tahunannya sebesar 7,75%, dan inflasi bulanan sebesar 0,26%, maka inflasi pada Maret 2014 ini lebih rendah.

Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, tren penurunan inflasi masih terus berlanjut. "Inflasi makin terkendali," ujarnya pada akhir pekan lalu.

Tren penurunan inflasi terjadi karena harga pangan pada Maret 2014 terkendali. Selain itu dampak kenaikan gas elpiji maupun tarif angkutan udara juga tidak besar.

Dengan perkiraan inflasi atau kenaikan harga-harga secara umum sebesar 0,1% (mtm), Perry mengklaim depresiasi nilai tukar rupiah tidak terlihat menyumbang inflasi. Dengan kondisi itu, BI memprediksi inflasi inti juga menurun. Pada Februari 2014, dengan inflasi bulanan 0,26%, inflasi inti menduduki porsi tertinggi yaitu 0,37%.

Kepala Ekonom Bank Negara Indonesia (BNI) Ryan Kiryanto sependapat dengan BI. Dia memperkirakan inflasi bulanan pada Maret 2014 sebesar 0,1%-0,2%. Sehingga inflasi tahunan secara keseluruhan sekitar 7,4%-7,5%.

Menurut dia, ada tiga faktor yang menyebabkan inflasi pada Maret 2014. Pertama, adanya kenaikan harga gas elpiji 12 kilogram (kg), kedua, kenaikan tarif dasar listrik (TDL) industri. Dan ketiga, kenaikan tarif angkutan udara akibat adanya kenaikan bahan bakar avtur.

Sebelumnya sejumlah ekonom memang memperkirakan terjadinya inflasi rendah pada Maret 2014. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin juga membocorkan, inflasi Maret 2014 akan memberikan kabar baik bagi perekonomian nasional. "Inflasi menurun," katanya pekan lalu.

Bahkan Kepala Ekonom Bank Internasional Indonesia (BII) Juniman memprediksi, bisa terjadi deflasi sebesar 0,04%, sehingga inflasi tahunan Maret 7,2%. Ada dua pemicu deflasi, pertama penurunan harga pangan karena efek banjir selesai dan masuknya musim panen raya.

"Kedua penguatan nilai tukar rupiah," katanya. Penguatan rupiah membuat harga barang impor khususnya elektronik turun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×