kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.469   -10,06   -0,13%
  • KOMPAS100 1.154   -0,36   -0,03%
  • LQ45 914   0,76   0,08%
  • ISSI 226   -0,75   -0,33%
  • IDX30 472   1,31   0,28%
  • IDXHIDIV20 570   2,59   0,46%
  • IDX80 132   0,18   0,14%
  • IDXV30 140   0,94   0,68%
  • IDXQ30 158   0,51   0,33%

BI Diperkirakan akan Menahan Suku Bunga Acuan Pada Pertemuan Juli 2023


Jumat, 21 Juli 2023 / 17:58 WIB
BI Diperkirakan akan Menahan Suku Bunga Acuan Pada Pertemuan Juli 2023
ILUSTRASI. BI diperkirakan mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75% pada pertemuan rapat dewan gubernur (RDG) bulan Juli. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Permata meyakini, Bank Indonesia (BI) akan kembali mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75% pada pertemuan rapat dewan gubernur (RDG) bulan Juli. 

Kepala Ekonom Bank Pertama Josua Pardede bilang, suku bunga kebijakan di level tersebut konsisten dalam menjaga ekspektasi inflasi. 

"Langkah ini masih konsisten dalam menjangkar ekspektasi inflasi dalam jangka pendek," terang Josua kepada Kontan.co.id, Jumat (21/7). 

Josua juga menilai, nilai tukar rupiah masih bergerak cukup stabil. Terutama, setelah rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan tren penurunan yang lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. 

Baca Juga: Inflasi dan Rupiah Terjaga, BI Diprediksi Tahan Suku Bunga Acuan Pada RDG Juli

Nah, perlambatan inflasi AS ini mendorong bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) untuk tak agresif dalam pengetatan kebijakan moneter. 

Meski, tetap ada kemungkinan kenaikan suku bunga acuan Paman Sam, kenaikannya hanya akan sekitar 25 basis poin (bps) pada bulan ini. Dan akan menjadi kenaikan suku bunga terakhir pada tahun 2023. 

"Proyeksi arah kebijakan The Fed tersebut yang mendorong stabilitas nilai tukar rupiah," tambah Josua. 

Selain itu, Josua juga melihat stabilitas nilai tukar rupiah terjaga dengan upaya BI dan pemerintah dalam menarik devisa hasil ekspor (DHE) untuk tinggal lebih lama di dalam negeri. 

Baca Juga: The Fed Diproyeksi Kembali Kerek Suku Bunga Acuan di Akhir Bulan Ini

Terlebih, pada pekan ini pemerintah menerbitkan aturan terkait DHE yang akan diberlakukan mulai 1 Agustus 2023. 

Dengan stance kebijakan moneter yang cenderung netral untuk menjaga stabilitas rupiah dan inflasi, Josua yakin pertumbuhan ekonomi tetap akan terjaga. 

"Kebijakan BI akan tetap mendukung momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka pendek," tandas Josua. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×