kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BI Catat Dana Asing Kembali Mengalir Rp 9,67 Triliun di Pasar Keuangan Domestik


Selasa, 20 Agustus 2024 / 08:53 WIB
BI Catat Dana Asing Kembali Mengalir Rp 9,67 Triliun di Pasar Keuangan Domestik
ILUSTRASI. Tumpukan uang dolar AS berada di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Jakarta, Rabu (16/11/2022). Pemodal asing kembali membidik pasar Indonesia. Indikasinya, dana asing mengalir lagi ke pasar keuangan dalam negeri.


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemodal asing kembali membidik pasar Indonesia. Indikasinya, dana asing mengalir lagi ke pasar keuangan dalam negeri. Bahkan aliran dana asing masuk ke pasar surat berharga negara (SBN), saham, maupun ke Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Bank Indonesia (BI) mencatat berdasarkan data transaksi periode 12 hingga 15 Agustus 2024, non residen tercatat membeli neto mencapai Rp 9,67 triliun di pasar keuangan dalam negeri.

Perinciannya, "Pembelian neto Rp 7,36 triliun di pasar SBN, Rp 2,18 triliun di pasar saham dan Rp 310 miliar di SRBI," tulis Asisten Gubernur BI Erwin Haryono, dalam keterangannya, Senin (19/8).

Baca Juga: Ruang Pemangkasan Suku Bunga Terbuka, Tapi BI Diminta Lebih Hati-Hati

Lebih lanjut, dia menjelaskan, premi risiko investasi Indonesia juga menurun. 

Hal tersebut terindikasi dari premi credit default swap (CDS) lima tahun per 15 Agustus 2024 yang berada di level 71,80 basis poin (bps). Angka itu menurun dibandingkan posisi 9 Agustus 2024 yang tercatat di level 76,56 bps.

Adapun selama tahun 2024 berdasarkan data setelmen hingga 15 Agustus 2024, nonresiden tercatat membeli neto sebesar Rp 171,19 triliun. 

Angka itu terdiri dari pembelian neto di SRBI dan pasar saham masing-masing sebesar Rp 179,37 triliun dan Rp 3,36 triliun. Namun, asing menjual neto di pasar SBN sebesar Rp 11,54 triliun.

Baca Juga: Ekonom Wanti-Wanti Risiko Bila BI Turunkan Suku Bunga di Agustus 2024

"BI terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," tambah Erwin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×