Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah secara resmi mengirimkan usulan calon Gubernur Bank Indonesia (BI) kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.
Gubernur BI saat ini yakni Perry Warjiyo diisukan namanya diusulkan kembali untuk menjabat sebagai Gubernur BI di periode selanjutnya.
Meski begitu, ekonom menilai bahwa siapa pun nama yang akan diajukan Presiden Jokowi. Bila nantinya ia terpilih lagi sebagai Gubernur BI harus bisa menyelesaikan beberapa pekerjaan rumah (PR).
Baca Juga: NIM Perbankan Indonesia yang Masih Tinggi Jadi PR Bagi Gubernur BI Baru
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan bahwa calon Gubernur BI di periode selanjutnya setidaknya harus mampu menyelesaikan lima tugas yang bersifat urgent.
Pertama, mencari opsi stabilitas kurs tepadu pada kebijakan konvensional naik turunkan suku bunga acuan.
"Misalnya lewat implementasi wajib Devisa Hasil Ekspor (DHE) ditahan 3 bulan di perbankan dalam negeri dan konversi DHE ke kurs Rupiah," ujar Bhima kepada Kontan.co.id, Rabu (22/2).
Kedua, meningkatkan koordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengantisipasi risiko konglomerasi keuangan terhadap stabilitas moneter.
Ketiga, mempererat koordinasi dan efektivitas Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk mengendalikan harga pangan yang trennya masih akan meningkat.
Baca Juga: Ketua Banggar DPR: Tampaknya Jokowi Kirim Nama Perry Warjiyo Jadi Gubernur BI Lagi
Keempat, Gubernur BI selanjutnya harus memiliki komitmen mengarahkan kebijakan moneter yang pro mitigasi perubahan iklim.
Kelima, harus bisa mengendalikan arah perkembangan teknologi termasuk soal Rupiah Digital dan cepatnya inovasi fintech payment sekaligus memperketat keamanan siber di sektor keuangan digital.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News