Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Maret 2023 sebesar 0,18% secara bulanan dan sebesar 4,97% secara tahunan.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menyampaikan, terjadinya inflasi ini dipicu oleh kenaikan harga pangan, terutama dari kelompok makanan, minuman dan tembakau, salah satunya beras, termasuk juga transportasi.
Jika dilihat berdasarkan kelompok pengeluarannya, inflasi tahunan terbesar terjadi pada kelompok transportasi yakni sebesar 13,72% dengan andil inflasi sebesar 1,64%.
“Jika dilihat secara komoditasnya, penyumbang inflasi terbesar adalah bensin dengan andil 1,09%, beras dengan andil 0,35%, dan rokok kretek filter 0,21%,” tutur Pudji dalam konferensi pers, Senin (3/3).
Baca Juga: Indonesia's Inflation Slows More Than Expected in March
Makanan, minuman dan tembakau tercatat mengalami inflasi 6,05% dengan memiliki andil inflasi sebesar 1,57%. Inflasi besar lainnya yakni pada perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,74%, dengan memiliki andil pada ingflasi sebesar 0,54%.
Pudji mengatakan, Inflasi Maret 2023 atau pada awal Ramadan sebenarnya relatif lebih rendah dari tahun seblumnya. Meski begitu, yang perlu diwasapdai adalah komditas yang memiliki andil besar pada inflasi.
“Maka kita harus mewaspadai harga komoditas karena tingginya permintaan jelang hari raya Idul Fitri, tarif angkutan uadara, daging sapi, daging ayam merah, telur ayam ras dan lain-lain,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News