kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   -25.000   -1,30%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Belum Capai 50%, Sri Mulyani Bilang Realisasi Belanja Bakal Dikebut


Rabu, 14 Agustus 2024 / 11:09 WIB
Belum Capai 50%, Sri Mulyani Bilang Realisasi Belanja Bakal Dikebut
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (tengah) menyampaikan pemaparan saat konferensi pers APBN KiTa Edisi Agustus 2024 di Jakarta, Selasa (13/8/2024).


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Realisasi belanja negara masih belum optimal hingga Juli 2024. Kementerian Keuangan mencatat, realisasi hingga periode tersebut baru mencapai Rp 1.638,8 triliun, atau 49,4% dari pagu.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan, realisasi belanja negara akan terakselerasi lebih banyak pada kuartal ketiga dan keempat 2024. Sebagaimana yang sudah diketahui, realisasi belanja negara memang baru akan massif dibelanjakan menjelang akhir tahun.

“Belanja itu belum ada yang mencapai 50%, padahal sudah bulan ketujuh, jadi Anda bisa memprediksi bahwa di kuartal ketiga dan keempat nanti bahwa akselerasi belanja akan keluar. Karena kontrak-kontrak biasanya akan dibayar,” tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers, Selasa (14/8).

Adapun dia merinci, realisasi belanja negara hingga Juli 2024 terdiri dari, belanja pemerintah pusat (BPP) yang realisasinya sudah mencapai Rp 1.170,8 triliun atau mencapai 47,5% dari pagu. Belanja ini juga tumbuh 14,7% YoY.

Baca Juga: Anggaran IKN Membengkak Jadi Rp 42,5 Triliun di 2024

BPP ini terdiri dari belanja Kementerian/Lembaga (K/L) yang sudah mencapai  Rp 588,7 triliun, disalurkan salah satunya untuk dukungan pelaksanaan pemilihan umum (pemilu), penyaluran berbagai program bantuan sosial, sarana dan prasarana pertahanan keamanan, dan pembangunan infrastruktur.

Kemudian, BPP juga disalurkan untuk belanja non K/L yang realisasinya sudah mencapai Rp 582,1 triliun. Realisasi ini sudah mencapai 42,3% dari pagu. Belanja non K/L ini disalurkan di antaranya untuk subsidi dan kompensasi energi, serta pembayaran manfaat pensiunan.

Terakhir, belanja negara disalurkan melalui transfer ke daerah (TKD) yang sudah mencapai Rp 468 triliun, atau mencapai 54,6% dari pagu Rp 857,6 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×