Reporter: Siti Masitoh | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Perlambatan ekonomi Amerika Serikat (AS) atau isu akan mengalami resesi membuat pertumbuhan ekonomi global penuh ketidakpastian. Hal ini tentunya akan berdampak kepada negara lainnya, seperti Jepang.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, dampak dari adanya perlambatan ekonomi AS tersebut turut mempengaruhi ketidakpastian perekonomian Jepang.
“Dampaknya luar biasa, salah satunya di Jepang yang mengalami pengaruh negatif pada volatilitas, dari nilai tukar, kemudian capital outflow,” tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers, Selasa (13/8).
Sri Mulyani menyebut, memang isu resesi AS sedang menjadi sorotan global akhir-akhir ini, termasuk para pelaku pasar keuangan.
Dengan perlambatan ekonomi AS tersebut, pelaku pasar berharap The Fed akan menurunkan suku bunganya dalam waktu dekat, dan bahkan ada spekulasi akan ada pertemuan Dewan Gubernur The Fed akan bertemu sebelum September 2024.
Baca Juga: Sri Mulyani Kantongi Penerimaan Pajak Rp 1.045,32 Triliun Hingga Juli 2024
“Ekspektasinya Federal Funds Rate (FFR) akan turun bahkan ada yang spekulasi ada pertemuan emergency. Tapi belum terjadi, ini menunjukkan market sangat cepatnya berubah dari psikologis dari rilis data, dan dampaknya luar biasa,” ungkapnya.
Sebagai informasi, ancaman resesi AS muncul seiring dengan rilis data tenaga kerja AS yang lebih rendah dari ekspektasi. Tercatat pada Juli 2024, jumlah pembukaan lapangan kerja AS mencapai 114.000 pekerjaan, lebih rendah dari perkiraan sebanyak 175.000 pekerjaan.
Di sisi lain, tingkat pengangguran di negeri adidaya itu meningkat menjadi 4,3%, mendekati level tertinggi dalam kurun waktu 3 tahun terakhir.
Rilis data-data tersebut membuat indikator pendeteksi resesi AS, Sahm Rule Indicator, kian meningkat, dan mencapai 0,53 persen pada Juli 2024.
Selanjutnya: Yuk, Konsumsi Jus untuk Menurunkan Gula Darah yang Ampuh Ini, Ada 10 Pilihan
Menarik Dibaca: Yuk, Konsumsi Jus untuk Menurunkan Gula Darah yang Ampuh Ini, Ada 10 Pilihan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News