Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan mencatat realisasi sementara belanja negara mencapai Rp 2.376 triliun hingga Oktober 2022, atau 76,49% dari target pagu dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022. Artinya pemerintah masih harus membelanjakannya sisanya sekitar Rp 730 triliun sampai di akhir tahun nanti.
Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, belanja pemerintah harus segera diserap mengingat hal tersebut berfungsi sebagai stimulus terhadap pemulihan ekonomi.
Ia bilang, apabila belanja ditahan dan sisa anggaran lebihnya terlalu besar maka hal tersebut berdampak kepada laju pertumbuhan ekonomi menjadi kurang optimal.
Baca Juga: Pemerintah Optimistis Sisa Belanja Negara Akan Terserap Habis pada Akhir Tahun
Bhima menuturkan, peran belanja pemerintah sangat penting salah satunya untuk mendorong pengadaan barang jasa terutama UMKM sehingga dampak berganda ke daerah dan serapan kerja juga tinggi.
Hanya saja, Bhima mengingatkan pemerintah untuk tidak asal serap kebutuhan anggarannya untuk berbagai aktivitas yang kurang produktif.
"Praktik menghabiskan anggaran untuk perjalan dinas dan buat acara seremonial diakhir tahun harus dicegah," ujar Bhima kepada Kontan.co.id, Minggu (6/11).
Mengutip berita Kontan sebelumnya, Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengeluaran Negara Made Arya Wijaya optimistis anggaran belanja negara akan terserap maksimal pada akhir tahun ini.
Tercatat, sisa anggaran belanja pemerintah masih tersisa Rp 1.913,9 triliun atau baru terserap 61,6% sampai dengan September 2022.
Optimisme penyerapan anggaran yang maksimal tersebut didukung dengan belanja pada kuartal IV-2022 yang cukup besar dengan perkiraan sebesar Rp 900 triliun hingga Rp 970 triliun.
Baca Juga: Konsumsi Rumah Tangga Solid, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Diramal Capai 6%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News