kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Konsumsi Rumah Tangga Solid, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Diramal Capai 6%


Minggu, 06 November 2022 / 15:27 WIB
Konsumsi Rumah Tangga Solid, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Diramal Capai 6%
ILUSTRASI. Suasana sepi di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta, Selasa (24/11/2020). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada peluang pertumbuhan ekonomi kuartal III-2022  melampaui angka pertumbuhan ekonomi kuartal II-2022 yang sebesar 5,44% secara tahunan alias year on year (YoY). 

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan, pertumbuhan ekonomi pada periode Juli 2022 hingga September 2022 bisa mencapai sekitar 6% YoY, dengan sumber pertumbuhan adalah konsumsi rumah tangga.

“Konsumsi rumah tangga akan terus menguat, didukung oleh membaiknya mobilitas masyarakat, pemberian bantuan sosial, serta adanya basis rendah pada kuartal III-2021,” terang Faisal kepada Kontan.co.id, Jumat (4/11). 

Selain pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang solid, pertumbuhan ekonomi kuartal III-2022 juga didorong oleh pertumbuhan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi. Ini juga tercermin dari ekspansinya kinerja manufaktur yang menunjukkan sisi penawaran yang cukup kuat. 

Baca Juga: Basis Rendah, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III-2022 Bisa Capai 5,9%

Sisi net ekspor juga masih solid, seiring permintaan luar negeri yang masih kuat serta sektor pariwisata yang makin menggeliat. 

Namun, pos belanja pemerintah diperkirakan masih mengalami kontraksi seiring dengan situasi Covid-19 yang makin terkendali. Ini berdampak pada penurunan biaya program pemulihan ekonomi nasional (PEN). 

Ke depan, Faisal memperkirakan pertumbuhan ekonomi di sepanjang tahun 2022 akan tumbuh sebesar 5,17% YoY. Faisal yakin, roda konsumsi rumah tangga masih bergulir hingga akhir tahun ini seiring makin longgarnya pembatasan kegiatan masyarakat sehingga mendorong kenaikan permintaan. 

Selain itu, Faisal juga melihat harga komoditas masih tinggi sehingga memberi rejeki nomplok bagi perekonomian, khususnya sektor eksternal dan kinerja anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). 

Baca Juga: Pekan Pertama November 2022, Terjadi Inflasi 0,11% MoM

Namun, Faisal mengingatkan dampak rambatan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) masih akan dirasakan oleh masyarakat sehingga berpotensi menekan daya beli rumah tangga hingga tingkat tertentu. 

Kabar baiknya, pemerintah terbukti berhasil menurunkan inflasi terutama harga pangan bergejolak (volatile food) sehingga bisa mengurangi tekanan inflasi terhadap konsumsi rumah tangga secara keseluruhan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×