kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini pembeda inflasi 2016 dan 2017


Selasa, 02 Januari 2018 / 14:45 WIB
Begini pembeda inflasi 2016 dan 2017


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, laju inflasi sepanjang tahun 2017 sebesar 3,61%, lebih tinggi dibanding tahun 2016 yang sebesar 3,02%. Meski begitu, inflasi tersebut di bawah target yang ditetapkan dalam APBN-P 2017 sebesar 4,3%.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, penyebab inflasi tahun ini berbeda dengan inflasi tahun 2016. Tahun ini, inflasi lebih disebabkan oleh kenaikan harga yang diatur pemerintah (administered prices) di awal tahun, yaitu kenaikan tarif listrik 900 volt ampere (VA). Sementara tahun 2016, inflasi lebih disebabkan oleh harga pangan yang bergejolak (volatile food).

"Volatile food tidak berpengaruh besar karena pengendalian harga barang yang diatur pemerintah lumayan bagus," kata Suhariyanto, Selasa (2/1).

Berikut ini komoditas yang memberi andil inflasi sepanjang 2017:
1. Tarif listrik 0,81%
2. Biaya perpanjangan STNK 0,24%
3. Ikan segar 0,2%
4. Bensin 0,18%
5. Beras 0,16%
6. Tarif pulsa ponsel 0,15%
7. Rokok kretek filter 0,14%
8. Telur ayam ras 0,1%
9. Emas perhiasan 0,1%
10. Nasi dengan lauk 0,08%

Sementara komoditas yang memberi andil inflasi sepanjang 2016:
1. Cabai merah 0,35%
2. Rokok kretek filter 0,18%
3. Bawang merah 0,17%
4. Tarif angkutan udara 0,13%
5. Bawang putih 0,11%
6. Tarif pulsa ponsel 0,1%
7. Ikan segar 0,09%
8. Rokok kretek 0,09%
9. Tarif kontrak rumah 0,09%
10. Tarif sewa rumah 0,09%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×