Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, harga beras di bulan Desember baik di tingkat penggilingan, grosir, maupun eceran meningkat dibanding bulan sebelumnya. Hal ini menjadi penyebab utama inflasi Desember.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, gabah kering panen baik di tingkat petani maupun di tingkat penggilingan naik masing-masing 2,69% dan 2,62% dibanding bulan sebelumnya. Begitu pula dengan gabah kering giling baik di tingkat petani maupun di tingkat penggilingan, meski kenaikannya tipis masing-masing sebesar 0,22% dan 0,01%.
"Bulan ini musim tanam. Sementara musim panen terjadi di Januari-Maret," kata Suhariyanto, Selasa (2/1).
Tak hanya harga gabah, harga beras pun ikut naik. Di tingkat penggilingan, harga beras medium naik 2,66%, harga beras kualitas rendah naik 2,98%, dan kualitas premium naik 3,37%.
Dengan kenaikan harga gabah di tingkat petani dan penggilingan serta kenaikan harga beras di tingkat penggilingan, BPS mencatat harga beras di tingkat grosir juga naik 1,48% dan di tingkat eceran naik 1,84% dibanding November 2017. "Makanya beras jadi salah satu komoditas penyumbang inflasi," tambah dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News