kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

BBM naik, pemerintah genjot lagi program konversi


Kamis, 20 November 2014 / 15:36 WIB
BBM naik, pemerintah genjot lagi program konversi
ILUSTRASI. Warga melakukan aktivitas di pinggir jalan inspeksi Banjir Kanal Barat, Tanah Abang, Jakarta, Sabtu (25/02). KONTAN/Fransiskus Simbolon/25/02/2017


Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi untuk jenis solar dan bensin, masing-masing Rp 2.000 per liter. Menyusul kebijakan yang mendapat sejumlah penolakan tersebut, para menteri ekonomi Kabinet Kerja nampaknya mulai kembali bergairah menjalankan program konversi BBM ke bahan bakar gas (BBG).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Indroyono Soesilo ditemui usai rapat koordinasi, menerangkan, pemerintah akan kembali mempromosikan program konversi BBM ke BBG.

Indroyono mengatakan, penggunaan gas selain lebih bersih, juga lebih hemat. Para sopir bajaj pun banyak yang menggunakan gas, meski infrastruktur SPBG masih menjadi pekerjaan rumah. “Iya sih (program lama). Tapi sekarang coba dibuat semangat, supaya kita mau bekerja. Kita mengarahnya ke sana,” ucap Indroyono, Kamis (20/11/2014).

Lebih lanjut dia menuturkan, pembangunan SPBG saat ini banyak dilakukan oleh perusahaan gas negara, PT PGN (Persero). Untuk memicu pembangunan SPBG, dia bilang, tahun depan pemerintah akan memberikan dorongan berupa insentif.

Sementara itu, ditanya mengenai alat konversi yang menempel pada kendaraan bermotor atau konverter kit, Indroyono belum bisa merinci insentif seperti apa agar program konversi BBM ke BBG berjalan.  “Nanti dicari insentif supaya orang mau pakai gas,” kata dia.

Dalam kesempatan sama, Menteri Koordinator Bidang Perkonomian Sofyan Djalil mengatakan, salah satu upaya jangka panjang yang disiapkan pemerintah menyusul kebijakan energi baru adalah konversi BBM ke BBG.

“Termasuk memanfaatkan gas. Ini ide yang lama tapi dalam implementasinya ternyata jalannya terlalu lambat,” aku Sofyan.

Dia bilang, Menko telah meminta kementerian terkait program tersebut untuk melakukan ujicoba. Jika sudah teruji, sambung dia, maka program tersebut bisa diaplikasi ke berbagai kota lainnya. (Estu Suryowati)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Undang-Undang Kepailitan Dan PKPU Indonesia KONTAN DIGITAL PREMIUM ACCESS

[X]
×