kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Basuki: Saya sudah muak dengan politik!


Selasa, 19 Februari 2013 / 16:53 WIB
Basuki: Saya sudah muak dengan politik!
ILUSTRASI. USS Michigan, kapal selam AS bertenaga nuklir kelas Ohio, tiba di Pangkalan Angkatan Laut di Busan, Korea Selatan, 25 April 2017. Cho Jueong-ho/Yonhap via REUTERS.


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan dirinya sudah muak untuk berpolitik. Selama 10 tahun menjadi politisi, Basuki mengaku sudah mengenali bagaimana ciri-ciri orang yang berpolitik secara sehat, ataupun yang hanya ingin kesenangan semata.

"Saya sudah kenyang sudah 10 tahun berpolitik, bahkan saya sudah muak berpolitik. Makanya saya sudah muak bercerita soal agama dan soal akhlak," kata Basuki.

Hal itu dikatakan Basuki saat menjawab pertanyaan peserta seminar yang berlangsung di RS Husada, Jakarta Pusat, Selasa (19/2/2013). Saat itu, ada peserta bertanya tentang akhlak dan kepribadian orang.

Menurut Basuki, yang terpenting adalah perbuatan. "Kalau saya ke gereja setiap Minggu itu urusan saya, karena saya takut ada neraka,” kata Basuki yang diiringi tepuk tangan oleh peserta seminar, di RS Husada, Jakarta, Selasa (19/2).

Selain itu, menurut dia, negara itu dapat rusak karena mencampurkan urusan agama dengan politik, dengan kata lain, politisasi agama.  "Ada enggak pejabat yang berani melaporkan harta kekayaannya? Tidak ada yang berani Pak, munafik," cetus Basuki.

Untuk itu, Basuki meminta agar publik tidak lagi mengungkit-ungkit soal agama. Bahkan, Basuki pun tak peduli apabila melalui perkataannya itu, ia dicap menjadi seorang yang sekuler (ideologi yang menyatakan bahwa sebuah institusi itu harus berdiri terpisah dari agama atau kepercayaan). "Jadi kita kerja sajalah,” kata Basuki. (Kurnia Sari Aziza/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×