Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo telah meresmikan Bandar Udara Internasional Yogyakarta (YIA) pada Jumat (28/8). Dengan peresmian ini, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap, bandara ini bisa membantu menarik wisatawan baik lokal dan mancanegara. Ini pun sebagai upaya pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19.
Budi menjelaskan, kawasan wisata Candi Borobudur merupakan salah satu dari lima destinasi wisata super prioritas yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah. Sehingga konektivitas antar moda dari Bandara YIA menuju candi Borobudur harus ditingkatkan.
Dia pun memastikan adanya dukungan transportasi antar moda untuk memudahkan pergerakan penumpang dari Bandara menuju kota Yogyakarta dan destinasi wisata dengan menyediakan Angkutan Pemadu Moda Damri, SetelQu, taksi bandara, taksi online dan kereta api melalui stasiun Wojo (sekitar 10 menit dari Bandara). Ke depannya, jalur kereta akan langsung masuk ke dalam area Bandara.
Baca Juga: Jokowi resmikan Bandara YIA senilai Rp 11,3 triliun
"Dengan adanya konektivitas anta rmoda ini kami harap dapat memulihkan perekonomian nasional dengan menarik lebih banyak wisatawan ke Yogyakarta. Kami optimis ke depannya Bandar Udara Internasional Yogyakarta mampu memberikan dampak/multiplier effect positif bagi perekonomian nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di wilayah D.I. Yogyakarta sekitarnya dan Indonesia pada umumnya," ujar Budi dalam keterangan tertulis yang diteri, Jumat (28/8).
YIA memiliki terminal penumpang dengan luas sebesar 219.000 meter persegi yang dapat melayani 20 juta penumpang per tahun. Runway bandara ini memiliki dimensi 3.250 m x 45 m dengan nilai PCN 93 F/C/X/T sehingga dapat melayani pesawat terberat seperti Boeing B-777 dan pesawat terbesar seperti Airbus A380.
Bandara ini pun melayani 20 rute domestik dan 2 rute internasional yaitu Singapura dan Kuala Lumpur serta memiliki potensi yang besar untuk menambah rute domestik (Manado, Kupang, Labuan Bajo) dan rute internasional seperti Jeddah, Madinah, Sydney, Melbourne, Hong Kong dan Bangkok.
Budi juga menyoroti adanya area tenant di Bandara YIA untuk UMKM seluas 1.500 meter persegi di dalam terminal yang dapat menampung 300 UMKM dan area seluas 880 meter persegi di gedung penghubung yang dapat mengakomodir 170 UMKM. Area tenant tersebut diberi nama Pasar Kotagede.
"Saya mengapresiasi adanya perhatian kepada UMKM sehingga dapat mewujudkan kemandirian ekonomi dan membantu upaya pemulihan ekonomi nasional. Saya harap UMKM ini dapat menjual barang khas Yogyakarta dan Jawa Tengah sehingga dapat menarik perhatian para turis. Selain mendapatkan keuntungan sekaligus memperkenalkan budaya Indonesia ke turis mancanegara,"kata Budi.
Baca Juga: Kunjungan kerja ke Yogyakarta, Jokowi resmikan YIA hingga serahkan banpres produktif
Sementara itu, untuk aspek keselamatan, desain struktur bandara didesain untuk mitigasi terhadap gempa, tsunami, likuifaksi, erupsi abu vulkanik dan banjir. Bandara ini juga dilengkapi bangunan Crisis Centre.
Saat meresmikan bandara ini, Jokowi mengapresiasi penyelesaiannya yang sangat cepat dan menyebut YIA sebagai bandara terbaik di Indonesia. Dia juga memaklumi bila sampai saat ini bandara ini belum ramai lantaran adanya pandemi Covid-19.
"Kita tahu memang ini memang masih dalam kondisi pandemi, jadi kalau belum ramai saya maklum. Tetapi nanti begitu kita mulai vaksinasi, saya yakin bandara ini akan menjadi bandara paling ramai," kata Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News