kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bappenas prediksi 2022 pertumbuhan ekonomi Indonesia capai 5,7%


Selasa, 26 Maret 2019 / 20:09 WIB
Bappenas prediksi 2022 pertumbuhan ekonomi Indonesia capai 5,7%


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) / Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) optimis pada tahun 2022 hingga 2024 pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,7%.

"Dengan catatan harus ada reformasi ekonomi," jelas Staf Ahli Menteri PPN Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan Amalia Adininggar, Selasa (26/3).

Saat ini Indonesia harus melakukan mengubah basis ekonomi yang berasal dari ekspor bahan mentah ke sektor industri manufaktur. Sebab, ujar Amalia, perlu adanya ekspor barang bernilai tambah tinggi supaya tidak lagi tergantung pada fluktuasi harga komoditas mentah. Saat harga tinggi, penerimaan tinggi, pun sebaliknya.

Selain itu, perlu mengubah budaya sumber daya manusia dari easy going culture alias bersantai-santai menjadi hard working atau pekerja keras. Tak hanya itu, perlu juga peningkatan kemampuan dan keterampilan.

Kendati demikian, Amalia mengakui proses transformasi ini tak bisa selesai hanya dalam hitungan satu atau dua tahun. Ini perlu jangka waktu yang lama dan komitmen tinggi untuk berkesinambungan.

Hingga saat ini, reformasi struktural sudah mulai dilakikan Indonesia. Antara lain pembangunan infrastruktur, kemudahan berusaha seperti online single submission, dan pemberian insentif fiskal. "Tapi ini belum cukup, kita masih harus bertransformasi dan mereformasi struktur ekonomi," ujar Amalia.

Dia juga mengingatkan saat ini Indonesia menghadapi tantangan global yang tidak bisa dihindari. Dari berbagai laporan outlook, tren ekonomi global melambat, perang dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat juga mempengaruhi kinerja ekonomi global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×