Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masyarakat harus mendapatkan informasi yang benar terkait vaksin Covid-19. Hal ini mengingat banyak informasi yang kurang seusai ataupun hoaks mengenai vaksin Covid-19. Untuk meluruskan informasi terkait vaksin Covid-19, masyarakat perlu mendapatkan langsung dari ahlinya dan sumber-sumber terpercaya.
Seperti yang diketahui, rencana program vaksinasi oleh Pemerintah tengah menunggu evaluasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) guna mendapat izin penggunaan.
Ketua Satgas Imunisasi Dewasa, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia Prof Samsuridjal Djauzi mengatakan, vaksin Covid-19 merupakan vaksin mati, di mana virus yang sudah dilemahkan digunakan untuk membuat vaksin Covid-19.
"WHO menetapkan bahwa vaksin baru boleh digunakan apabila efektivitasnya di atas 50%,” paparnya dalam Dialog Produktif bertema “Menjawab Isu Keamanan dan Keefektifan Vaksin Covid-19” yang diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Rabu (30/12).
Baca Juga: Cemas tertular, ini 17 gejala virus corona yang tak biasa
Mengenai mutasi virus Covid-19 yang kabarnya lebih ganas dari versi sebelumnya, Prof. Samsuridjal meyakinkan bahwa vaksin Covid-19 masih efektif untuk melawan mutasi tersebut.
“Setiap virus bermutasi itu hal yang alamiah, sementara ini pakar berpendapat bahwa tes PCR kita tidak terganggu dan vaksin yang digunakan tetap efektif terhadap mutasi yang baru tersebut. Akan tetapi pemantauan tetap dilakukan WHO,” ujarnya.
Baca Juga: Setelah menerima vaksin corona, 3 orang meninggal di Swiss dan Israel
Selain itu, Prof. Samsuridjal juga menampik rumor masyarakat yang mengatakan bahwa Indonesia hanya membeli dari satu produsen vaksin saja, sementara negara produsen vaksin tersebut membeli dari negara produsen lainnya.
“Indonesia tidak hanya membeli dari satu jenis vaksin saja, kita tidak membeli dari Tiongkok saja tapi juga dari negara lain secara bilateral maupun multilateral, karena setiap vaksin itu ada keunggulannya masing-masing,” terangnya.
Prof. Samsuridjal menjelaskan lebih lanjut bagaimana vaksin yang satu dengan yang lain mampu menutupi kekurangan masing-masing. “Vaksin yang kita sediakan dari Sinovac itu tidak bisa digunakan untuk usia lanjut, tetapi yang dari Amerika atau Inggris bisa digunakan untuk usia lanjut,” ujarnya.
Baca Juga: 7 Gejala virus corona varian baru yang lebih menular
Selain itu, Prof. Samsuridjal juga meluruskan bahwa efek samping dari vaksinasi sampai sejauh ini bersifat ringan, dan belum ada yang menunjukkan gejala berat.
“Vaksinasi di Inggris dan Amerika sudah dilakukan pada ratusan ribu orang, efek simpang sudah bisa mulai terlihat, efek simpang ada dua macam pertama di tempat penyuntikan terjadi kemerahan. Kedua adalah suhu tubuh sedikit naik atau pusing, jarang sekali terjadi alergi, tapi kalau ada alergi obat-obatan atau makanan harus melapor terlebih dahulu sebelum divaksinasi,” terangnya.
Baca Juga: Virus corona merajalela di penjara, Korea Selatan kesulitan kontrol penyebarannya
Prof Samsuridjal berpesan, masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan dengan vaksin Covid-19. “Kita bersyukur pemerintah sudah berusaha keras untuk mengadakan vaksinasi bagi masyarakat sehingga masyarakat bisa mengurangi risiko tertular Covid-19 ini. Marilah kita menghargai upaya pemerintah dan kita manfaatkan agar kita dan keluarga terhindar dari Covid-19,” jelasnya.
Selanjutnya: 1,8 Juta vaksin tiba besok, Menlu Retno: Akan ada 3 juta vaksin Sinovac di Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News