kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bank Permata Proyeksi Surplus Necara Perdagangan April 2022 Turun


Senin, 16 Mei 2022 / 09:14 WIB
Bank Permata Proyeksi Surplus Necara Perdagangan April 2022 Turun
ILUSTRASI. Neraca perdagangan Indonesia bulan April 2022 diproyeksi surplus US$ 3,27 miliar


Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Permata memperkirakan neraca perdagangan April 2022 masih mencetak surplus. Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menghitung, surplus neraca perdagangan Indonesia pada bulan laporan capai US$ 3,27 miliar.

Bila dibandingkan dengan surplus neraca perdagangan Maret 2022 yang sebesar US$ 4,54 miliar, surplus neraca perdagangan pada bulan April 2022 tampak menyusut.

“Penurunan surplus dipengaruhi oleh penurunan kinerja ekspor secara bulanan, mempertimbangkan penurunan rata-rata harga komoditas global seperti CPO yang turun 4,4% mom, batubara turun 5,58% mom, dan karet alam turun 2,25% mom,” tutur Josua kepada Kontan.co.id, Jumat (13/5).

Josua memerinci, kinerja ekspor diperkirakan tumbuh 35,97% yoy. Dengan demikian, nilai ekspor pada April 2022 sekitar US$ 25,12 miliar. Namun, bila dibandingkan dengan Maret 2022, ekspor nampak tergerus 5,20% mom.

Baca Juga: Dampak Negatif Atas Larangan Ekspor CPO dan Minyak Goreng

Penurunan ekspor secara bulanan ini dipengaruhi oleh kinerja PMI Manufaktur mitra dagang utama Indonesia yang menunjukkan penurunan, seperti China, zona Eropa, serta secara keseluruhan indeks PMI Manufaktur global.

Dari sisi impor, diperkirakan mencapai US$ 21,9 miliar atau relatif stabil dari nilai impor pada Maret 2022 yang sebesar US$ 21,97 miliar. Impor minyak dan gas (migas) yang diperkirakan melandai setelah mengalami peningkatan bulanan pada Maret 2022 lalu.

Sedangkan impor non migas diperkirakan akan meningkat mempertimbangkan PMI Manufaktur Indonesia pada bulan April 2022 tercatat 51,9 atau meningkat dari 51,3 pada bulan sebelumnya.

Berdasarkan jenis penggunaan, impor barang konsumsi diperkirakan akan cenderung meningkat jelang Idul Fitri, mengikuti pola yang sama pada tahun-tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×