kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Banjir dan longsor landa 5 kabupaten di Bengkulu


Rabu, 13 November 2013 / 11:33 WIB
Banjir dan longsor landa 5 kabupaten di Bengkulu
ILUSTRASI. Daftar hari besar nasional dan internasional Juli 2022.


Sumber: Kompas.co | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

BENGKULU. Lima kabupaten di Provinsi Bengkulu dilanda banjir dan longsor akibat tingginya curah hujan dalam sepekan terakhir. Kelima kabupaten tersebut ialah Kabupaten Kaur, Bengkulu Utara, Kepahiang, Lebong, dan Bengkulu Tengah.

Di Kabupaten Kaur, sejumlah rumah dan jalan umum di Desa Tanjung Dalam dan Desa Kepahiang di Kecamatan Tetap tertimbun longsor tanah. Sementara itu, di Kabupaten Bengkulu Utara, 20 rumah dan 1.000 hektar lahan persawahan milik petani terendam banjir.

Tidak hanya itu, beberapa rumah ibadah juga terendam air serta jembatan yang menghubungkan Provinsi Bengkulu dan Sumatera Barat rusak parah. Hal ini mengakibatkan antrean panjang hingga beberapa kilometer di Kecamatan Lais, Bengkulu Utara.

"Di Kabupaten Bengkulu Utara terdapat tidak kurang dari enam desa yang terendam banjir serta ribuan hektar sawah rakyat dipastikan mengalami gagal panen," kata Rusdi salah seorang anggota TNI di Bengkulu Utara, Rabu (13/11/2013).

Sejumlah desa di Kabupaten Kepahiang dilanda banjir yang disebabkan meluapnya arus sungai di di Desa Pagar Agung, Kecamatan Bermani Ilir.

Sementara itu, banjir dan longsor di Kabupaten Lebong telah memutus jalur transportasi yang menghubungkan antara Kabupaten Lebong dan Kabupaten Rejang Lebong serta Kabupaten Bengkulu Utara.

Sementara itu, di Kabupaten Bengkulu Tengah, longsor juga menimbun beberapa bagian jalan yang menghubungkan antara Provinsi Bengkulu dan Sumsel, tepatnya di kawasan gunung atau dikenal dengan liku sembilan.

Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Bengkulu menilai banjir dan tanah longsor setelah hujan deras yang terjadi di Bengkulu itu sebenarnya disebabkan banyaknya kawasan hutan yang gundul dan rusak.

"Sebelumnya, kami pernah merilis beberapa ancaman banjir dan longsor di Bengkulu yang disebabkan oleh rusaknya kawasan hutan lindung yang diakibatkan aktivitas pertambangan dan perkebunan skala besar, termasuk juga kegiatan masyarakat," kata Direktur Walhi Bengkulu Benny Ardiansyah, Rabu (13/11/2013). (Kontributor Bengkulu, Firmansyah/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×