kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bangun rumah murah, Perumnas anggarkan dana Rp 500 miliar


Kamis, 24 Maret 2011 / 10:54 WIB
Bangun rumah murah, Perumnas anggarkan dana Rp 500 miliar
ILUSTRASI. Vivo merilis Vivo Y50 yang mengusung memori RAM dan ROM dengan kapasitas besar serta desain Ultra O Screen.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Target Menteri perumahan rakyat (Kemenpera) membangun 100.000 rumah murah tahun ini terus bergulir.

Himawan Arief, Direktur utama Perum Perumnas mengatakan, pemerintah menganggarkan dana sebesar Rp 400 – Rp 500 miliar untuk membangun rumah murah tipe 36 meter persegi (m2). “Untuk tahap pertama, kami membangun sebanyak 30.000 rumah murah,” ujar Himawan, Rabu (23/3).

Dana ini akan memperoleh dana public service obligation (PSO) dari pemerintah. Meskipun demikian, Himawan menegaskan, jumlah anggaran ini masih fluktuatif karena belum tuntasnya blueprint program pembangunan rumah murah hingga saat ini.

Pada tahap pertama pembangunan rumah murah ini akan dibangun di sejumlah daerah. Di Jawa Timur sekitar 6.000 unit, Nusa Tenggara Timur (NTT( dan) Nusa Tenggara Barat (NTB) sekitar 4.000 – 5.000. Dan sisanya masih dikaji, tergantung kesiapan pemerintah daerah.

Menurut Himawan, saat ini perumnas masih terus mengkaji pembangunan rumah murah ini. “Kami tinggal menunggu kesiapan daerah masing-masing,” imbuhnya. Untuk pembangunan tahap pertama ini, Perumnas membutuhkan lahan seluas sekitar 400 hektare (ha). Perhitungan ini didasarkan pada setiap 20 ha tanah, dapat dibangun 1.500 rumah.

Sementara itu, menurut Ali Tranganda, Direktur Eksekutif Indonesia Properti Watch, pembangunan rumah murah ini agaknya tidak dapat direalisasikan dengan mulus. “Saat ini, tanah tempat rumah murah dibangun belum jelas,” katanya, Rabu (23/3). Selain itu, persoalan sumber daya manusia (SDM) untuk melancarkan pembangunan ini belum ada.

Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Setyo Maharso menganggap pembangunan rumah murah masih terkendala peraturan daerah yang belum jelas. “Saat ini sangat sulit meminta izin dari pemerintah daerah dalam membangun rumah,” kata Maharso.




Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×