kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Badan Pangan akan Tindaklanjuti Kenaikan Harga Telur


Selasa, 16 Mei 2023 / 16:50 WIB
Badan Pangan akan Tindaklanjuti Kenaikan Harga Telur
ILUSTRASI. Badan Pangan Nasional akan menindaklanjuti kenaikan harga telur di pasar. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pangan Nasional akan menindaklanjuti kenaikan harga telur di pasar. 

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan pihaknya terus memantau pergerakan harga komoditas pangan, termasuk telur melalui aplikasi Panel Harga Pangan milik Badan Pangan Nasional. 

Apabila ada indikasi kenaikan harga baik di tingkat produsen dan konsumen maka Badan Pangan akan segera lakukan intervensi. 

"Kita cek, jika masalahnya di harga pakan yang tinggi, kita upayakan untuk fasilitasi pendistribusian pangan komoditas jagung dari sentra produksi ke titik yang membutuhkan pasokan jagung untuk stabilkan harga pakan," jelas Arief kepada Kontan.co.id, Selasa (16/5). 

Baca Juga: Harga Telur Ayam Meroket, Ini Penyebabnya

Asal tahu saja, harga telur di tingkat pedagang eceran terus naik. Data Panel Harga Pangan milik Badan Pangan Nasional per Selasa (16/5) menyebutkan harga telur ayam secara nasional ada di kisaran Rp 30.000 per kilogram (kg), naik Rp 130 dari sehari sebelumnya.

Intinya, kata Arif, Badan Pangan akan menyeimbangkan harga mulai dari hulu hingga hilir.

Ia menegaskan Badan Pangan  ingin harga telur wajar di tingkat peternak, pedagang, dan konsumen.

"Sama seperti saat harga di tingkat produsen jatuh kita langsung minta BUMN pangan serap dengan harga yang yag baik untuk kebutuhan pangan atau Cadangan Pangan Pemerintah (CPP)," jelas Arief. 

Sebelumnya, Ketua Asosiasi Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) Blitar Rofi Yasifun mengatakan, kenaikan harga telur disebabkan oleh permintaan yang naik. 

“Harga telur naik karena permintaan naik, orang hajatan ramai, hidup kembali normal setelah libur panjang," kata Rofi. 

Baca Juga: Harga Telur Naik, di Pasar Tembus Rp 32.000 Per Kg

Menurutnya, berdasarkan data tahunan Paguyuban Peternak Rakyat Nasional menunjukkan, pasca Idul Fitri memang selalu ada kenaikan harga telur dan  biasanya terjadi di H+21 sampai H+27 lebaran.   

Selain itu, faktor lain penyebab kenaikan harga yaitu adanya kenaikan biaya produksi yang lebih tinggi dari sebelumnya. 

"Sehingga harga telur di konsumen sekitar Rp 29.000 sampai dengan Rp 30.000 per kilogram adalah wajar,” ujar Rofi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×