kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi Telur dan Daging Ayam Surplus, Badan Pangan Siapkan Regulasi Cadangan Daging


Senin, 13 Februari 2023 / 16:33 WIB
Produksi Telur dan Daging Ayam Surplus, Badan Pangan Siapkan Regulasi Cadangan Daging
ILUSTRASI. Badan Pangan Nasional memperkiraan produksi daging ayam ras dan telur ayam ras tahun 2023 melebihi kebutuhan tahunan. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam prognosa neraca pangan, Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) memperkiraan produksi daging ayam ras dan telur ayam ras tahun 2023 melebihi kebutuhan tahunan.

Produksi daging ayam ras dalam negeri tahun 2023 diperkirakan  sekitar 4,04 juta ton, ditambah stok awal 2023 sebesar 150.489 ton. 

Dengan kebutuhan tahunan untuk daging ayam ras sekitar 3,5 juta ton, artinya ada kelebihan pasokan yang menyebabkan stok akhir 2023 ada sekitar 689.488 ton.

Demikian juga dengan telur ayam ras di mana stok awal 2023 ialah 43.907 ton. Ditambah dengan perkiraan produksi dalam negeri sebesar 6,08 juta ton. Sedangkan kebutuhan telur ayam ras tahunan sekitar 5,8 juta ton.

Baca Juga: Cegah Gejolak Harga, Produsen Migor Setor 29 Juta Liter per Bulan ke BUMN Pangan

Budi Waryanto, Direktur Ketersediaan Pangan Badan Pangan Nasional mengatakan, surplus tersebut disebabkan karena adanya over produksi kedua komoditas. 
Berlebihnya produksi telur ataupun ayam hidup juga memiliki potensi berdampak terhadap harga baik di tingkat konsumen dan peternak.

Oleh karena itu, Budi mengatakan saat ini pihaknya tengah menyusun aturan mengenai cadangan daging. Sayangnya apa saja yang akan dimuat dalam aturan tersebut Budi tidak menjelaskan secara detil lantaran masih dalam tahap penyusunan.

"(Surplus) kemungkinan faktor over produksi, badan pangan nasional sedang berusaha menyusun regulasi cadangan daging. Tapi masih proses," kata Budi, Senin (13/2).

Sebagai upaya menjaga stabilitas harga telur ataupun daging ayam, Badan Pangan Nasional mendorong BUMN pangan dan juga perusahaan mitra untuk membantu menyerap jika terjadi produksi berlebih.

"Kalau kelebihan diupayakan melalui upaya mendorong BUMN atau perusahaan mitra peternak membeli, dan sedang digodog regulasi CPP (cadangan pangan pemerintah)," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×