kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.933.000   16.000   0,83%
  • USD/IDR 16.121   -101,00   -0,62%
  • IDX 7.932   39,56   0,50%
  • KOMPAS100 1.123   6,08   0,54%
  • LQ45 830   0,52   0,06%
  • ISSI 265   2,18   0,83%
  • IDX30 429   0,24   0,06%
  • IDXHIDIV20 493   0,57   0,12%
  • IDX80 125   0,29   0,24%
  • IDXV30 128   0,55   0,43%
  • IDXQ30 138   0,11   0,08%

Arab Saudi kucurkan Rp 1,45 triliun dukung digitalisasi petani dan nelayan Indonesia


Senin, 10 Februari 2020 / 16:06 WIB
Arab Saudi kucurkan Rp 1,45 triliun dukung digitalisasi petani dan nelayan Indonesia
Menteri Suharso Monoarfa saat membuka acara Simposium Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Wantiknas), di Jakarta, Rabu (4/12).


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas)  terus mendukung pelaksanaan proyek prioritas strategis RPJMN 2020-2024, dengan turut berperan dalam memperkuat creative financing atau menggali sumber pembiayaan baik dari swasta hingga lembaga internasional.

Salah tahunya dengan bekerja sama dengan Arab Saudi untuk memfasilitasi produksi hingga pemasaran produk pertanian dan perikanan secara digital.

Baca Juga: Pembiayaan Sukuk untuk Proyek Tak Tuntas Disetop

Kerja sama tersebut dilakukan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT Indonesia Mecca Tower dengan PT Bayarind Artha Internusa tentang Kerja sama Pengembangan Digitalisasi Rantai Pasok Pangan dengan Sistem Dompet Elektronik berbasis Syariah.

Total investasi yang dilakukan untuk mengembangkan digitalisasi ini sebesar Rp 1,45 triliun.

Proyek digitalisasi rantai pasok pangan berbasis e-Wallet syariah merupakan salah satu upaya penguatan jaminan usaha serta 350 korporasi petani dan nelayan di dalam Proyek Prioritas Strategis. 

Baca Juga: Alokasi sukuk proyek infrastruktur capai Rp 27,35 triliun di 2020

Sistem dompet elektronik berbasis syariah ini merupakan sistem pembayaran secara elektronik dengan menggunakan aplikasi digital yang akan memudahkan petani dan nelayan untuk bisa membeli kebutuhan sehari-hari dan keperluan produksi, tanpa harus menunggu pendapatan dari hasil panen dan tangkap.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa berharap, dengan adanya nota kesepahaman ini, akan muncul dampak positif bagi pembangunan pertanian dan perikanan Indonesia.

"Melalui nota Kesepahaman tentu akan disepakati langkah nyata di dalam meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan petani dan nelayan, produktivitas komoditas petani dan nelayan, serta kemandirian dan profesionalisme petani dan nelayan itu sendiri," kata Suharso, Senin (10/2). 

Baca Juga: Hingga Desember 2019, realisasi investasi lewat PINA mencapai US$ 8,7 miliar

Suharso juga mengatakan, penandatangan nota kesepahaman ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan baik dari sisi produktivitas komoditas pertanian dan perikanan, juga diharapkan adanya perubahan perilaku masyarakat dalam pengelolaan pertanian dan perikanan dari ketergantungan menjadi mandiri.

Adanya kerja sama ini juga diharapkan dapat imendukung pencapaian target Major Project nasional, yaitu meningkatkan pendapatan petani rata-rata 5% per tahun dan pendapatan nelayan rata-rata 10% per tahun, dengan produktivitas komoditas 5% setiap tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×