Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Arab Saudi telah menghentikan sementara kegiatan umrah hingga waktu yang akan diinfokan kemudian. Keputusan ini tentu saja berimbas ke berbagai pihak, seperti penyedia jasa travel dan perhotelan.
Menanggapi hal tersebut, pengamat haji dan umrah dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dadi Darmadi mengatakan, pemerintah Indonesia harus bijak dalam menghormati keputusan Pemerintah Arab Saudi terkait penghentian sementara ibadah umrah, apalagi karena dampaknya cukup signifikan.
Baca Juga: Penerbangan Bali-China ditutup akibat corona, AP I estimasi kerugian Rp 48 miliar
"Jadi dampaknya besar bagi para stakeholder, para pengusaha, pengelola travel umrah dan sebagainya, karena mereka kan sudah membooking pesawat, hotel, katering, itu semua sudah dibayar di muka. Hal yang tidak kalah penting adalah harus mengantisipasi jika ini terus memanjang sampai musim haji," ujar Dadi saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (6/3).
Dadi hanya bisa berharap agar wabah virus corona ini dapat segera berakhir dan teratasi dengan baik, sehingga Pemerintah Arab Saudi dapat membuka kembali keran visa umrah dan haji untuk musim tahun ini.
Baca Juga: Penyebaran virus corona picu kegelisahan IPO di Amerika Serikat
Kemudian, Dadi mengatakan tidak apa-apa apabila pelaksanaan umrah tertunda, asalkan jemaah bisa mendapatkan kembali uangnya atau dapat menjadwalkan ulang keberangkatan haji di tahun depan.
"Syukur-syukur paket yang ada itu tidak berubah, jadi saat reschedule tinggal berangkat saja," paparnya.