kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

April 2013 realisasi defisit anggaran Rp 39,2 T


Selasa, 14 Mei 2013 / 11:33 WIB
April 2013 realisasi defisit anggaran Rp 39,2 T
ILUSTRASI. Seluruh Battle Emote tim Mobile Legends M3 telah tersedia, ada voicover ekslusifnya


Reporter: Herlina KD |

JAKARTA. Pemulihan ekonomi global yang berjalan lebih lambat dari perkiraan berimbas pada kinerja APBN 2013. Hingga empat bulan pertama tahun ini, realisasi pendapatan negara dan hibah lebih rendah ketimbang periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, belanja negara realisasinya hampir sama seperti periode yang sama tahun lalu. Alhasil, per 30 April 2013 realisasi defisit anggaran sudah mencapai Rp 39,2 triliun.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara Kementerian Keuangan menyebutkan per 30 April 2013 realisasi pendapatan negara dan hibah sebesar Rp 359,7 triliun atau 23,5% dari targetnya. Angka ini lebih rendah ketimbang periode yang sama tahun lalu yang sudah mencapai 26,1%.

Rendahnya penerimaan negara ini disebabkan karena penurunan realisasi penerimaan perpajakan maupun penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Per 30 April 2013 realisasi penerimaan perpajakan sebesar Rp 316,1 triliun atau 26,5% dari target APBN 2013 yang sebesar Rp 1.193 triliun. Pada periode yang sama tahun 2012, realisasi penerimaan perpajakan mencapai 28,2% dari targetnya.

Sedangkan PNBP per 30 April 2013 realisasinya sebesar Rp 43,1 triliun atau 13% dari targetnya dalam APBN 2013 yang sebesar Rp 332,2 triliun. Pada periode yang sama tahun 2012 realisasi PNBP mencapai 17,9% dari targetnya.

Pelaksana tugas (Plt) Menteri Keuangan Hatta Rajasa menuturkan penurunan penerimaan perpajakan ini sejalan dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi. Pada kuartal I 2013 realisasi pertumbuhan ekonomi hanya 6,02%, lebih rendah ketimbang kuartal I 2012 yang sebesar 6,23%.

Ia menambahkan rendahnya penerimaan perpajakan pada tahun ini juga terpengaruh kondisi eksternal yang belum pulih. "Situasi eksternal mempengaruhi penerimaan para pengusaha (wajib pajak), sehingga berpengaruh pada pendapatan pajak kita," ujar Hatta Selasa (14/5).

Sementara itu, untuk belanja negara per 30 April 2013 realisasinya sebesar Rp 398,9 triliun atau 23,7% dari pagu APBN 2013 yang sebesar Rp 1.683 triliun. Pada periode yang sama tahun 2012, realisasi belanja negara 23,3% dari pagu anggarannya.

Tingginya realisasi belanja negara dalam empat bulan pertama tahun ini antara lain didorong oleh besarnya realisasi belanja subsidi energi. Per 30 April 2013 realisasi belanja subsidi energi sebesar Rp 66,6 triliun atau 24,2% dari pagu APBN 2013 yang sebesar Rp 274,7 triliun. Sebagai perbandingan, per 30 April 2012 lalu realisasi belanja subsidi energi baru mencapai Rp 14,9 triliun atau 8,8% dari pagunya.

Hatta menjelaskan, akibat besarnya konsumsi BBM bersubsidi dan perlambatan di sisi penerimaan perpajakan membuat defisit anggaran meloncat. Sehingga target defisit anggaran dalam APBN 2013 sebesar Rp 153,3 triliun atau 1,65% dari PDB bakal direvisi. Dalam RAPBNP 2013 pemerintah menetapkan defisit anggaran sebesar 2,5% dari PDB.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang Brodjonegoro menuturkan untuk menambal pembengkakan defisit anggaran ini, pemerintah akan melakukan pembatasan konsumsi dan menaikkan harga BBM bersubsidi, memotong anggaran belanja K/L dan menambah penarikan utang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×