kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Apindo menilai target pertumbuhan ekonomi 4,5%-5,5% pada 2021 agak ambisius, kenapa?


Jumat, 14 Agustus 2020 / 21:05 WIB
Apindo menilai target pertumbuhan ekonomi 4,5%-5,5% pada 2021 agak ambisius, kenapa?
ILUSTRASI. Hariyadi Sukamdani Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo)


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan proyeksi pertumbuhan ekonomi pemerintah tahun depan di level 4,5%-5,5% agak ambisius. 

Apindo memproyeksi tahun 2021 ekonomi hanya tumbuh 3%, ini sudah mempertimbangkan adanya perbaikan di tahun ini, dan tinggal melanjutkan di tahun depan.

“Karena situasi kondisi belum tahu, bagaimana penanganannya seperti apa. Apakah tahun depan vaksin sudah benar ditemukan, jadi masih banyak ketidakpastian,” kata Hariyadi kepada Kontan.co.id, Jumat (14/8). 

Baca Juga: Pemerintah alokasikan anggaran belanja negara Rp 2.747,5 triliun di RAPBN 2021

Hariyadi bilang, tahun depan dunia usaha masih kewalahan. Sebab, konsumsi rumah tangga diperkirakan masih rendah dibandingkan 2019 waktu sebelum pandemi.

“Dampak pandemi ini sangat luar biasa dan nampaknya masih berlanjut di tahun depan, apalagi daya beli. Yang masyarakat kelas bawah tidak punya daya, sementara masyarakat menengah dan atas tidak atau menahan belanjanya,” kata Hariyadi.

Sementara itu, faktor pertumbuhan ekonomi dari sisi investasi dinilai belum bisa menggeliat di tahun depan. Hariyadi menyampaikan tahun depan pun, investor nampaknya masih dalam tahan konsolidasi belum sampai realisasi. 

Adapun, pemerintah mematok pertumbuhan ekonomi 2021 akan mencapai 4,5%-5,5%. Tingkat pertumbuhan ekonomi ini diharapkan didukung oleh peningkatan konsumsi domestik dan investasi sebagai motor penggerak utama. 

Sementara, Inflasi akan tetap terjaga pada tingkat 3%, untuk mendukung daya beli masyarakat. Rupiah diperkirakan bergerak pada kisaran Rp 14.600 per dolar Amerika Serikat (AS).

Selain itu, suku bunga SBN 10 tahun yang diperkirakan sekitar 7,29%. Harga minyak mentah Indonesia (ICP) diperkirakan akan berkisar pada US$ 45 per per barel. Lifting minyak dan gas bumi diperkirakan masing-masing mencapai 705.000 barel dan 1.007.000 barel setara minyak per hari. 

Adapun,pemerintah menargetkan defisit anggaran 2021 sebesar Rp 971,2 triliun atau setara 5,5% terhadap produk domestik bruto (PDB). Defisit tersebut dipatok lantaran penerimaan negara yang belum bisa menutupi peningkatan belanja negara di masa recovery ekonomi tahun depan.  

Di mana, pendapatan negara diproyeksikan sebesar Rp1.776,4 triliun. Sementara, belanja negara Rp 2.747,5 triliun.

Baca Juga: Pengusaha harap standar upah tak terlalu tinggi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×