kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.901.000   -17.000   -0,89%
  • USD/IDR 16.509   79,00   0,48%
  • IDX 7.484   -65,55   -0,87%
  • KOMPAS100 1.049   -9,43   -0,89%
  • LQ45 790   -7,68   -0,96%
  • ISSI 254   -1,44   -0,57%
  • IDX30 409   -4,26   -1,03%
  • IDXHIDIV20 466   -6,75   -1,43%
  • IDX80 119   -1,00   -0,84%
  • IDXV30 122   -1,55   -1,25%
  • IDXQ30 130   -1,12   -0,86%

KTT BRICS: Indonesia Dorong Perdagangan, Perdamaian, dan Reformasi Tata Dunia


Senin, 07 Juli 2025 / 14:02 WIB
KTT BRICS: Indonesia Dorong Perdagangan, Perdamaian, dan Reformasi Tata Dunia
ILUSTRASI. Presiden Prabowo tiba di KTT BRICS, disambut Presiden Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertemuan dengan para pemimpin negara anggota BRICS tahun 2025 di Rio de Janeiro menghasilkan sejumlah kesepakatan strategis yang tertuang dalam Leaders Declaration. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan kesepakatan ini fokus pada penguatan multilateralisme, perdamaian global, kerja sama ekonomi, dan pembangunan berkelanjutan. 

“Kemudian outcomes daripada pertemuan tadi, salah satunya adalah leader declaration dan dalam leader declaration itu ada beberapa poin yang terkait dengan penguatan multilateralisme dan reform daripada global governance,” ujar Airlangga dalam keterangan resminya, Senin (7/7). 

Baca Juga: Hadir di KTT BRICS, Prabowo Dorong Jadi Motor Kerja Sama Ekonomi Selatan Global

Poin kedua berfokus pada penguatan perdamaian dan stabilitas internasional, serta pendalaman kerja sama di bidang ekonomi, perdagangan, dan keuangan. 

Bagi Indonesia, agenda ini sangat penting dalam memperluas akses pasar bagi produk nasional dan menciptakan ketahanan ekonomi di tengah gejolak global.

“Nah poin kedua ini menjadi penting bagi Indonesia di tengah ketidakpastian kita punya BRICS yang diharapkan bisa juga untuk menyerap pasar dari produk-produk Indonesia,” jelas Airlangga.

Airlangga juga menjelaskan, poin ketiga dalam deklarasi menyangkut komitmen terhadap isu perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan yang adil dan inklusif.

Menurutnya, negara-negara BRICS sepakat bahwa transisi energi dan pembangunan hijau harus tetap mempertimbangkan keadilan bagi negara berkembang.

“Kemudian yang ketiga tentu terkait dengan climate change dan promoting sustainable, yang fair and inclusive development,” kata Airlangga.

Poin keempat dari Leaders Declaration adalah penguatan kemitraan dalam bidang pembangunan manusia, sosial, dan kebudayaan. Indonesia menilai kerja sama ini penting untuk mendorong transformasi sosial yang merata dan saling memperkuat di antara negara-negara anggota.

“Yang keempat adalah partnership for promotion, human, social, and cultural development. Nah itu outcome dari leaders declaration,” kata Airlangga. 

Baca Juga: Trump Ancam Kenakan Tarif Tambahan 10% ke Negara BRICS, Indonesia Kena ?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×