kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.913.000   17.000   0,90%
  • USD/IDR 16.204   -19,00   -0,12%
  • IDX 6.885   -29,88   -0,43%
  • KOMPAS100 1.003   -4,64   -0,46%
  • LQ45 766   -5,00   -0,65%
  • ISSI 226   -0,87   -0,38%
  • IDX30 395   -2,06   -0,52%
  • IDXHIDIV20 457   -2,14   -0,47%
  • IDX80 112   -0,61   -0,54%
  • IDXV30 113   -0,51   -0,45%
  • IDXQ30 128   -0,59   -0,46%

APBN Semakin Membaik, Sri Mulyani: Harus Kita Syukuri


Rabu, 05 Januari 2022 / 19:26 WIB
APBN Semakin Membaik, Sri Mulyani: Harus Kita Syukuri
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan keterangan pers tentang realisasi pelaksanaan APBN 2021 di kantor Kemenkeu,


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi sementara defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 mencapai 4,65% dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau sebesar Rp783,7 triliun.

Realisasi defisit tersebut lebih kecil Rp222,7 triliun dari target APBN 2021 yang sebesar 5,7% dari PDB atau Rp1.006,4 triliun.

“Harus kita syukuri, defisit APBN kita hanya 4,65%, jadi turun 1% dari yang direncanakan,” kata Sri Mulyani d dalam dalam Acara Penandatanganan Prasasti Penanda Aset SBSN, Rabu (5/1)

Sri Mulyani mengatakan, pemerintah akan terus menyehatkan kembali APBN di tahun ini. Sebab, bila ini tidak dilakukan, maka negara bisa mengalami krisis yang lebih besar.

Dia bersyukur kondisi APBN saat ini mulai sehat kembali lantaran defisitnya bergerak menuju 3%. Hal itu juga dengan rencana pemerintah yang akan kembali mengembalikan defisit APBN terhadap PDB di bawah 3% di tahun 2023.

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Selama 58 Tahun Indonesia Pakai Aturan Kolonial Kelola Keuangan

Menurutnya dalam kondisi krisis dan penuh tantangan ini, Indonesia masih bisa bertahan, jika dibandingkan dengan negara-negara dunia lainnya yang tengah menghadapi krisis ekonomi dan krisis APBN.

“Misalnya saja Argentina, Turki kondisinya enggak bagus banget. Banyak negara-negara yang ekonomi dan APBN-nya sakit,” imbuhnya.

Dengan kondisi defisit yang menurun tersebut, Menkeu menuturkan bahwa pemerintah tidak lagi menerbitkan surat utang negara domestik sejak November lalu karena realisasi pembiayaan jauh lebih kecil dari target yang sebesar Rp1.006,4 triliun, yakni Rp868,6 triliun.

Pembiayaan anggaran yang lebih efisien di tahun 2021 dapat menjadi modal positif untuk transisi menuju konsolidasi fiskal tahun 2023.

Dampak dari defisit yang lebih rendah dan pembiayaan anggaran yang lebih efisien, sisa lebih pembiayaan anggaran (SiLPA) tahun 2021 sebesar Rp84,9 triliun, turun sangat signifikan dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp245,6 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×