kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45905,95   -17,54   -1.90%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Anton Supit: Tenaga kerja Indonesia gagal penuhi kompetensi industri


Jumat, 09 November 2018 / 15:33 WIB
Anton Supit: Tenaga kerja Indonesia gagal penuhi kompetensi industri
ILUSTRASI. PENDIDIKAN VOKASI


Reporter: Abdul Basith | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menilai tenaga kerja Indonesia gagal memenuhi kompetensi yang diminta oleh industri.

"Indonesia itu urutan tiga dari bawah yang tidak sinkron jadi kita mesti akui kita ini bahasa kasarnya gagal," ujar Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial, Anton J. Supit usai rapat di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jumat (9/11).

Oleh karena itu, Anton sepakat ada peningkatan kemampuan lulusan SMK. Hal itu dilakukan dengan memfokuskan SMK sesuai dengan potensi daerah.

Hal itu akan dapat meningkatkan serapan lulusan SMK oleh industri di daerah tersebut. Industri akan mendorong pemenuhan kebutuhan SMK.

Salah satunya adalah dengan kerjasama untuk melakukan magang. Anton bilang industri siap membuka kesempatan magang bagi siswa SMK.

"Kalau pabrik kurang kita carikan pabrik untuk magang karena magang itu ada kriteria," terang Anton.

Sistem magang siswa SMK ke depan akan didorong melibatkan siswa secara langsung. Hal itu mencegah program magang tidak meningkatkan kemampuan peserta magang.

Anton bilang industri mendukung program magang mengingat tenaga kerja berkompetensi dibutuhkan. Tenaga kerja yang kompeten akan mempermudah industri.

"Industri akan senang karena dapat tenaga yang terampil tidak perlu ada proses pendidikan," jelas Anton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×