kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Antisipasi Dampak Kenaikan Harga BBM, Bulog Gelontorkan Beras Operasi Pasar


Selasa, 06 September 2022 / 20:06 WIB
Antisipasi Dampak Kenaikan Harga BBM, Bulog Gelontorkan Beras Operasi Pasar
ILUSTRASI. Perum Bulog menggelontorkan beras medium secara masif melalui program operasi pasar beras. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai langkah mengantisipasi dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terhadap stabilitas harga pangan khususnya beras, Perum Bulog menggelontorkan beras medium secara masif melalui program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) atau Operasi Pasar di seluruh wilayah Indonesia.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, pihaknya sudah mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran untuk menyiapkan stok beras dan memastikan program KPSH makin dimasifkan agar tidak ada gejolak harga di tingkat konsumen.

Dari awal tahun sampai dengan tanggal 6 Agustus, realisasi penyaluran beras KPSH sudah digelontorkan sebanyak hampir 500.000 ton.

“Masyarakat tidak perlu khawatir, Bulog menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau walau ada kenaikan harga BBM," kata Budi dalam keterangan tertulis, Selasa (6/9).

Baca Juga: Upaya ID Food Jaga Ketahanan Pangan di Tengah Ancaman Krisis Global

Perusahaan pelat merah ini terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat maupun daerah guna menjaga harga beras di tingkat konsumen tetap stabil.

Ia juga memastikan pihaknya melakukan pemantauan harga beras terus menerus usai adanya kebijakan kenaikan harga BBM. Berdasarkan pencatatan Bulog, harga beras cukup stabil karena Bulog melakukan operasi pasar sepanjang tahun.

Program KPSH dilakukan sepanjang tahun oleh Bulog guna mengantisipasi kelonjakan harga beras di konsumen dan terbukti efektif. Kegiatan ini juga merupakan realisasi dari Tiga Pilar Ketahan Pangan yang ditugaskan kepada Bulog yaitu ketersediaan, keterjangkauan dan stabilitas.

“Stabilitas harga beras menjadi fokus kami saat ini, maka kami akan upayakan semaksimal mungkin pelaksanaan program stabilisasi tersebut tanpa ada unsur kepentingan apapun kecuali kepentingan rakyat, terlebih ditengah situasi seperti sekarang", tegasnya.

Budi Waseso menambahkan, Bulog menjamin kebutuhan pangan yang tersimpan di gudang-gudang Bulog seluruh Indonesia selalu tersedia di masyarakat. Selain itu Bulog akan menggunakan seluruh instrumen yang ada untuk menjamin ketersedian pangan tersebut.

Baca Juga: Regenerasi Petani Mandek, Jadi Masalah untuk Ketahanan Pangan

"Kami juga pastikan seluruh jaringan yang bekerjasama dengan Perum Bulog sudah menyediakan kebutuhan beras di tingkat lokal baik secara online maupun offline, juga outlet-outlet binaan Perum Bulog seperti RPK (Rumah Pangan Kita) yang tersebar di seluruh Indonesia, serta jaringan retail modern yang ada," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×