kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   -25.000   -1,30%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Regenerasi Petani Mandek, Jadi Masalah untuk Ketahanan Pangan


Minggu, 21 Agustus 2022 / 11:47 WIB
Regenerasi Petani Mandek, Jadi Masalah untuk Ketahanan Pangan
ILUSTRASI. Petani memanen padi di desa Brondong, Kecamatan Pasekan, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (8/5/2022). Diperlukan regenerasi petani untuk mengatasi ketahanan pangan dalam negeri.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Krisis pangan menghantui akibat terganggunya pasokan. Ketua Dewan pakar DPP Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Agus Pakpahan mengatakan diperlukan regenerasi petani untuk mengatasi ketahanan pangan dalam negeri.

Sayangnay, kata Agus, tidak banyak generasi muda yang mau bertani saat ini. Regenarasi petani muda saat ini sangat minim.

Karena itu, perlu mendorong integrasi industri dan pertanian untuk menarik generasi muda untuk meningkatkan ketahan pangan indonesia melalui pertanian.

"Secara umum memang generasi tua petani. Kalau saya ingin mencari tenaga kerja saat ini sudah susah," kata Agus saat diskusi Tantangan Pangan Hadapi Krisis Global, dipantau secara daring, Minggu (21/8).

Baca Juga: Bulog: Stok Banyak, Indonesia Berpeluang Ekspor Beras

Kepala Divisi Pengadaan Komoditi Perum Bulog Budi Cahyanto menambahkan, minimnya regenerasi petani di Indonesia memicu problematik untuk ketahanan pangan dalam negeri.

Menurutnya, banyak anak muda yang tidak lagi melirik industri pertanian karena dianggap kuno dan kurang menjanjikan ketimbang kerja kantoran.

"Hal ini menjadi tantangan ke depan, mau enggak mau harus ada modernisasi mekanisasi pertanian digalakkan. Pemerintah juga ke depan diharapkan memberi dorongan petani kita supaya lebih melakukan sentuhan teknologi," katanya.

Baca Juga: Dalam Waktu Dekat Bulog Bakal Ekspor Jagung ke Filipina

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×