Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Khomarul Hidayat
Sri Mulyani menyebutkan, apabila pemerintah terus fokus pada reformasi dan dapat menjaga dampak corona dengan seminimal mungkin, maka Indonesia bisa dianggap sebagai salah satu negara yang punya potensi untuk menarik investasi atau capital untuk meningkatkan dunia usaha.
"Jadi kita akan melakukan langkah-langkah untuk membuat kondisi perekonomian kita tetap baik dan bisa menarik investasi, atau membuat perusahaan-perusahaan tetap bisa bertahan dalam situasi yang memang sangat berat. Itu yang kita akan terus fokuskan," lanjut dia.
Baca Juga: Menkeu proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2021 bisa capai 5,5%
Lebih lanjut Sri Mulyani mengatakan, pemerintah akan memperluas insentif perpajakan ke 11 sektor lain di luar sektor manufaktur. Termasuk di dalamnya sektor transportasi, perhotelan, perdagangan, dan sektor lain yang terdampak.
Pemberian stimulus ini diharapkan akan mampu meningkatkan kemampuan dari sektor-sektor usaha agar bisa bertahan.
Selanjutnya, langkah lainnya dalam jangka panjang adalah dengan Omnibus Law dan berbagai perbaikan. Tujuannya, adalah agar sektor-sektor yang terdampak mampu bertahan dan mampu menarik modal baru.
"Ini yang akan kita terus perbaiki, sehingga Indonesia mampu untuk menarik kembali kegiatan ekonomi. Oleh karena itu, kemudian kemiskinan dan pengangguran bisa terus dikembalikan pada tren penurunan," kata Sri Mulyani.
Baca Juga: Martin Panggabean: Covid-19 akan ubah struktur industri dunia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News