kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.754   6,00   0,04%
  • IDX 7.465   -14,67   -0,20%
  • KOMPAS100 1.154   -0,52   -0,05%
  • LQ45 915   1,16   0,13%
  • ISSI 226   -1,02   -0,45%
  • IDX30 472   1,60   0,34%
  • IDXHIDIV20 569   1,93   0,34%
  • IDX80 132   0,17   0,13%
  • IDXV30 140   1,00   0,72%
  • IDXQ30 157   0,29   0,18%

Anggaran Program Makan Siang dari Pemangkasan Subsisi BBM?


Sabtu, 17 Februari 2024 / 05:24 WIB
Anggaran Program Makan Siang dari Pemangkasan Subsisi BBM?
ILUSTRASI. Muncul wacana pemangkasan subsidi BBM untuk mendanai program makan siang gratis dan susu gratis.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Progran makan siang gratis bagi anak sekolah menjadi program unggulan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Persoalannya, anggaran makan siang gratis ini akan diambilkan darimana.

Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran membantah ramainya pemberitaan soal rencana pemangkasan subsidi bahan bakar minyak (BBM) untuk mendanai program makan siang gratis.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Eddy Soeparno menjelaskan, selama ini pengelolaan subsidi energi secara keseluruhan, tidak hanya BBM masih belum akurat. 

Eddy pun menegaskan, dirinya tidak pernah menyebutkan bahwa subsidi BBM akan dipangkas untuk program makan siang. Langkah yang diambil yakni efisiensi subsidi energi secara keseluruhan yang selama ini tidak tepat sasaran. 

"Saya tidak pernah bilang untuk memangkas subsidi BBM, yang saya singgung adalah subsidi energi secara keseluruhan. Saya mengusulkan agar ada evaluasi terhadap subsidi energi ini agar lebih tepat sasaran," kata Eddy, Jumat (16/2). 

Eddy menambahkan, pengelolaan subsidi energi yang tidak tepat sasaran berujung pada terus membengkaknya beban negara setiap tahunnya. 

Baca Juga: Harga Minyak Alami Kenaikan, Pemerintah Tegaskan Komitmen Tahan Harga BBM Subsidi

Sebagai contoh, alokasi subsidi energi pada tahun 2023 mencapai Rp 500 triliun. Alokasi yang cukup tinggi juga masih terjadi untuk tahun ini dengan besaran mencapai Rp 350 triliun.

Alokasi subsidi energi yang harusnya diperuntukkan untuk kelompok masyarakat yang berhak dinilai lebih banyak dinikmati kelompok masyarakat mampu.

Eddy menyebutkan, sekitar 80% alokasi subsidi BBM dan LPG 3 kg justru dinikmati kelompok masyarakat menengah ke atas. 

"Saya mengusulkan agar ada evaluasi terhadap subsidi energi ini agar lebih tepat sasaran. Caranya dievaluasi datanya. Lalu kita membuat peraturan agar jelas siapa saja dan kriteria masyarakat yang seperti apa yang bisa menerima subsidi ini, termasuk soal sanksi siapa yang melanggar," tegas Eddy.

Penguatan skema alokasi subsidi dinilai dapat memperbaiki beban anggaran serta menyehatkan kondisi keuangan APBN ke depannya. 

"Jadi nilai subsidinya berkurang. Bukan dipangkas, saya bilang tata kelola penyaluran subsidi ditata ulang agar lebih efisien. Sehingga APBN bisa lebih sehat kedepan," jelas Eddy. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×