Reporter: Agus Triyono | Editor: Edy Can
JAKARTA. Pemerintah akan memperbesar alokasi dana pembangunan infrastruktur wilayah perbatasan pada 2013 mendatang. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana mengatakan, nilainya akan dinaikkan dari Rp 3,8 triliun menjadi sekitar Rp 5 triliun.
Kenaikan anggaran ini supaya prioritas pembangunan di wilayah perbatasan bisa semakin dipercepat. Armida menjelaskan, ada beberapa prioritas pembangunan wilayah perbatasan yang ingin disasar melalui penggunaan dana khusus dari 16 kementerian dan lembaga tersebut. Prioritas- prioritas itu antara lain; pembangunan sarana sosial dasar berupa fasilitas kesehatan, infrastruktur, dan juga pendidikan.
Menurut Armida, pembangunan beberapa proyek prioritas tersebut sebetulnya saat ini sedang dilakukan namaun belum selesai. Salah satunya, pembangunan proyek jalan perbatasan paralel dan poros di wilayah Kalimantan Timur, Papua dan juga Nusa Tenggara Timur. "Makanya saat ini kami koordinasikan lagi agar pembangunan tersebut nantinya benar- benar bisa meng- address prioritas pembangunan di wilayah perbatasan,” kata Armida, Rabu (27/6).
Rencananya, Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) membahas 13 isu strategis menyangkut pembangunan kawasan perbatasan. Isu- isu tersebut yaitu; pembangunan kawasan, pengelolaan batas wilayah negara dan penguatan kelembagaan.
BNPP sedang berusaha membahas lokasi- lokasi yang bisa menjadi pertumbuhan ekonomi. Menurut Kepala BNPP Gamawan Fauzi yang juga menteri dalam negeri, ada tiga calon daerah yang dijadikan pusat pertumbuhan di perbatasan yakni Entikong (Kalimantan Barat), Nanga Badau (Kalimantan Barat) dan Sebatik (Kalimantan Timur).
Pemerintah akan mengembangkan daerah tersebut menjadi kawasan ekonomi. BNPP bersama Kementerian Perumahan Rakyat juga akan berencana mengalokasikan anggaran untuk pembangunan 5.100 rumah. “Semuanya telah ditetapkan, tinggal kebijakan dalam bentuk fiskal dan kemudahan perizinan saja yang perlu terus dorong,” kata Gamawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News