Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana buka suara terkait anggaran untuk makan bergizi gratis (MBG) yang dipotong menjadi Rp 10.000 per anak, dari sebelumnya Rp 15.000 per anak.
Dadan meluruskan, pemerintah tidak membeli paket makanan siap konsumsi dalam pelaksanaan MBG, namun membeli bahan baku yang akan diramu oleh dapur umum yang sudah disiapkan.
"Bahan baku itu dibayar at cost," jelas Dadan pada Kontan.co.id, Minggu (1/12).
Dadan memastikan program MBG ini bisa dijalankan sesuai dengan anggaran yang ditetapkan oleh pemerintah. Dia juga mengklaim pelaksanaan uji coba selama 11 bulan ini sudah berlangsung dengan baik.
"Persiapan berjalan sesuai rencana, semua dikendalikan oleh BGN," ujarnya.
Baca Juga: Anggaran Makan Bergizi Dipangkas Jadi Rp 10.000 per Anak, Ini Kata Ekonom
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menetapkan anggaran Makan Bergizi Gratis (MBG) Rp10.000 per anak per hari. Hal itu ia putuskan setelah rapat terbatas di istana hari ini.
Prabowo mengatakan awalnya pemerintah menaksir porsi per anak Rp 15.000. Namun, ia mengatakan penyesuaian dilakukan setelah melihat anggaran.
"Program makan bergizi ini nanti rata-rata minimumnya kita ingin memberi indeks per anak, per ibu hamil, itu Rp10 ribu rupiah per hari," kata Prabowo dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (29/11).
Prabowo mengatakan keputusan itu dibuat usai melihat data keluarga menengah ke bawah rata-rata memiliki tiga hingga empat orang anak. Dengan begitu, sebenarnya setiap keluarga mendapatkan bantuan makan bergizi gratis Rp30.000-40.000 per hari.
"Sebulan Rp 2,7 juta. Kalau ini semua dengan bansos, dan bantuan sosial lainnya, termasuk PKH, saya kira upaya pemerintah mengamankan semua lapisan masyarakat, di antaranya buruh, sudah sangat maksimal saat ini," ujarnya.
Selanjutnya: Mandiri Utama Finance Menilai Penundaan PPN 12% Berdampak Positif Bagi Multifinance
Menarik Dibaca: 4 Mitos Kulit Sensitif yang Tidak Boleh Anda Percaya, Cari Tahu Yuk!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News