Reporter: Amal Ihsan Hadian | Editor: Amal Ihsan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak ditetapkan menjadi tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK), kediaman mantan Ketua Umum partai Demokrat Anas Urbaningrum di Duren Sawit kerap kedatangan banyak tamu dari tokoh-tokoh, kolega di partai ataupun politisi lainnya.
Anas pun mengakui banyak tawaran pindah partai politik dari para politisi yang datang ke rumahnya. "Tentu ada diskusi-diskusi begitu-begitu tetapi bukan prioritas saya . Tetapi ditafsirkan apapun boleh termasuk melepas jaket itu kan jaket ketua umum yang saya lepaskan ya tafsirnya itu mundur sebagai ketua umum anggota atau kader ya bebas saja, tapi KTA saya masih ada tapi enggak tahu keselip dimana," kata Anas saat wawancara eksklusif yang ditayangkan RCTI, Rabu(27/2/2013) dini hari.
Apakah artinya akan menegaskan suatu saat Anas akan meninggalkan Demokrat? "Politik itu kan sekali lagi tidak mudah dikasih titik, komanya selalu banyak selalu ada ruang terbuka apalagi sesungguhnya itu tadi ingat kata mencintai tidak harus memiliki, saya banyak belajar politik praktis dari Demokrat," ujarnya.
Lebih jauh Anas juga bersyukur saat dirinya tertimpa musibah seperti sekarang ini banyak sahabat, teman ataupun koleganya datang ke rumahnya memberikan simpati. "ya Alhamdulillah artinya memang banyak teman banyak sahabat teman dan sahabat hadir ketika mereka menganggap saya sedang ditimpa musibah itu kan produk silaturahim dan pergaulan, kalau silaturahim dan pergaulan kan banyak sahabat. Saya juga surprise kenapa rumah saya ini kok banyak tamu, biasanya memang banyak tamu, tapi sekarang nuansanya berbeda lebih ramai dan saya bersyukur saya anggap energi dan doa," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News