kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -21.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.625   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Amerika Serikat beri empat saran agar investasi mengalir deras ke Indonesia


Kamis, 21 November 2019 / 15:42 WIB
Amerika Serikat beri empat saran agar investasi mengalir deras ke Indonesia
ILUSTRASI. Investasi Kawasan Industri: Suasana kawasan Industri Jababeka di Cikarang, Jawa Barat, Rabu (13/11). Amerika Serikat (AS) mempunyai empat saran untuk Indonesia agar investasi langsung asing berdatangan.


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia membutuhkan aliran dana modal asing terutama dari investasi langsung atau foregn direct investment (FDI) untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Nah, Amerika Serikat (AS) mempunyai empat saran untuk Indonesia agar investasi asing berdatangan.

Amerika Serikat (AS) lewat American Chamber of Commerce in Indonesia (AmCham Indonesia) dan Kamar Dagang AS menilai potensi investasi di Indonesia sangat besar. Namun, pemerintah Indonesia perlu mengatur strategi agar investor asing yakin Indonesia adalah tujuan investasi yang menggiurkan.

Baca Juga: Genjot pertumbuhan ekonomi 2020, ini tiga strategi pemerintah

AmCham Indonesia dan Kamar Dagang AS  merekomendasikan reformasi struktural untuk meningkatkan FDI ke Indonesia.

Pertama, dibutuhkan konsultasi publik sebelum penerbitan peraturan. Para ahli tata kelola telah lama berpendapat bahwa sistem konsultasi publik yang sistematis dan efektif tidak hanya akan mengarah pada peraturan yang lebih baik, tetapi juga meningkatkan kepatuhan dan mengurangi biaya penegakan hukum.

Kedua, membuat badan yang berdedikasi untuk melakuan analisis dampak regulasi.  Memiliki badan pemerintah yang didedikasikan untuk hal ini, telah diakui oleh sebagian besar negara maju sebagai instrumen utama untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan peraturan dan dapat membantu mengurangi masalah investasi . Ini termasuk pemetaan regulasi yang berpotensi tumpang tindih.

Baca Juga: Ini pandangan Aberdeen Standard Investments terhadap pasar Indonesia

Ketiga, meningkatkan koordinasi dan komunikasi antara badan-badan pemerintah.  Di berbagai sektor industri, masalah ini sudah menjadi rahasia umum.  Bahkan jika suatu peraturan itu baik, implementasi dan komunikasi yang tidak konsisten antara badan-badan pemerintah dapat mengurangi potensi investasi.

Keempat, fokus pada tujuan jangka panjang daripada keuntungan jangka pendek.  Berdasarkan pengamatan umum oleh para pemain industri dan analis di AS, pembuatan kebijakan di Indonesia harus reaktif terhadap kebutuhan dan masalah. Lebih jauh, kebijakan tersebut bisa menjadi rencana yang dipikirkan dengan matang untuk masa depan.

“Dengan fokus pemerintah pada tahun 2045, kami berharap perencanaan jangka panjang akan memandu pembuatan kebijakan untuk maju,” tulis AmCham Indonesia dalam risetnya yang berjudul Kemitraan AS-Indonesia: Investasi yang Memberi Dampak.

Baca Juga: Investasi AS di Indonesia disebut bisa tingkatkan PDB hingga 7%, benarkah?

Wakil Presiden Senior Asia Kamar Dagang AS Charles Freeman mengatakan selama masa jabatan pertama Presiden Joko Widodo, pemerintah Indonesia berfokus pada deregulasi untuk menarik lebih banyak investor asing. Namun, laporan itu mengungkapkan masalah investasi di Indonesia masih banyak.

Menurut pengakuan Kamar Dagang AS, biasanya setelah izin investasi dikeluarkan pemerintah kemudian bisnisnya didirikan, masalah operasional yang sifatnya mendasar tetap ada. Termasuk kurangnya kualitas sumber daya manusia (SDM), ketidakpastian peraturan, dan korupsi.

"Dengan masa jabatan kedua Presiden Joko Widodo yang baru dimulai dan kabinet barunya diumumkan, pebisnis di AS sangat ingin mendengar rencana pemerintahan setempat untuk reformasi ekonomi dan peraturan yang akan terus membuka Indonesia bagi investor asing,” kata Charles dalam acara The 7thUS-Indonesia Invetment Summit 2019 di Jakarta, Kamis (21/11).

Baca Juga: Gara-gara Masalah Sepele, Ratusan Triliun Rencana Investasi Batal

Charles menambahkan, perusahaan-perusahaan Amerika Serikat siap untuk berinvestasi dalam membantu Indonesia mencapai tujuan pembangunan pemerintah. Ke depan, dia berharap kerja sama antara investor AS dan pemerintah dapat ditingkatkan guna menjaga hubungan perdagangan bilateral AS-Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×