kontan.co.id
banner langganan top
Senin, 26 Mei 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.919.000   -11.000   -0,57%
  • USD/IDR 16.199   -29,00   -0,18%
  • IDX 7.166   -47,67   -0,66%
  • KOMPAS100 1.046   -6,28   -0,60%
  • LQ45 812   -4,38   -0,54%
  • ISSI 225   -0,62   -0,28%
  • IDX30 425   -1,53   -0,36%
  • IDXHIDIV20 501   -3,33   -0,66%
  • IDX80 118   -0,31   -0,27%
  • IDXV30 119   -0,59   -0,49%
  • IDXQ30 138   -0,59   -0,42%
  • EMAS 1.919.000   -11.000   -0,57%
  • USD/IDR 16.199   -29,00   -0,18%
  • IDX 7.166   -47,67   -0,66%
  • KOMPAS100 1.046   -6,28   -0,60%
  • LQ45 812   -4,38   -0,54%
  • ISSI 225   -0,62   -0,28%
  • IDX30 425   -1,53   -0,36%
  • IDXHIDIV20 501   -3,33   -0,66%
  • IDX80 118   -0,31   -0,27%
  • IDXV30 119   -0,59   -0,49%
  • IDXQ30 138   -0,59   -0,42%
  • EMAS 1.919.000   -11.000   -0,57%
  • USD/IDR 16.199   -29,00   -0,18%
  • IDX 7.166   -47,67   -0,66%
  • KOMPAS100 1.046   -6,28   -0,60%
  • LQ45 812   -4,38   -0,54%
  • ISSI 225   -0,62   -0,28%
  • IDX30 425   -1,53   -0,36%
  • IDXHIDIV20 501   -3,33   -0,66%
  • IDX80 118   -0,31   -0,27%
  • IDXV30 119   -0,59   -0,49%
  • IDXQ30 138   -0,59   -0,42%

Panasonic PHK 10.000 Karyawan, Industri Dalam Negeri Terancam ?


Selasa, 13 Mei 2025 / 14:34 WIB
Panasonic PHK 10.000 Karyawan, Industri Dalam Negeri Terancam ?
Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menanggapi kasus Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang akan dilakukan oleh Panasonic Holdings Coporation. 

Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie menegaskan bahwa isu PHK tersebut tentu akan membawa dampak kepada industri dan dunia usaha di dalam negeri. 

Untuk itu, Kadin bersama pemerintah berusaha untuk melakukan konpensasi dan menciptakan lapangan kerja baru serta peciptaan pengusaha baru untuk mengurangi dampak terkait. 

"Karena namanya pengurangan itu bisa karena ekonomi, bisa distrupsi teknologi. Tapi Kadin percaya pertumbuhan ekonomi bisa bertahap kembali di atas 5% sampai 8%," kata Anindya dijumpai di Gedung Tempo Scan di Jakarta, Selasa (13/5). 

Anindya juga menekankan kasus PHK tidak boleh dianggap hal sepele, apalagi sejak awal tahun ini sudah terjadi beberapa pemutusan di beberapa perusahaan. 

Melihat kondisi ini, menurut Anidnya pemerintah perlu menjaga pertumbuhan ekonomi konsisten di atas 5%-6%. Dengan pertumbuhan ini, maka 2,5 juta lapangan kerja kerja baru juga akan tercipta.  

Baca Juga: Kemenperin: Tak Ada PHK, Panasonic Indonesia Jadi Basis Ekspor ke 80 Negara

Selain itu, Anindya melihat dalam isu global terkait dengan perang dagang sebetulnya dapat menjadi peluang bagi industri dalam negeri, termasuk dalam menciptakan lapangan kerja. 

"Karena artinya akan banyak sekali potensi ekspor, tapi tentu Kadin bersama Pemerintah menjaga supaya kebijakannya melindungi industri lokal dan pengusaha makin banyak, bertahan dan berhasil," kata Anindya. 

Sebelumnya, Panasonic Holdings Corporation mengumumkan rencana untuk mengurangi tenaga kerja globalnya sebanyak lebih kurang 10.000 karyawan, yang mewakili sekitar 4% dari total stafnya. 

Pemutusan hubungan kerja (PHK), yang dibagi secara merata antara operasi domestik dan internasional, merupakan bagian dari inisiatif restrukturisasi komprehensif yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan profitabilitas. 

Perusahaan melaporkan penurunan laba bersih sebesar 17,5% untuk tahun fiskal yang berakhir pada Maret 2025, yaitu sebesar 366 miliar yen (Rp 41 triliun), turun dari 443 miliar yen pada tahun sebelumnya. 

Total penjualan juga mengalami sedikit penurunan menjadi 8,46 triliun yen (Rp 963 miliar). Panasonic mengaitkan penurunan ini dengan perlambatan ekonomi global dan berkurangnya permintaan untuk kendaraan listrik, meskipun penjualan domestik untuk AC dan barang elektronik tetap kuat.

Restrukturisasi ini akan melibatkan pensiun dini dan konsolidasi atau penutupan berbagai unit bisnis, terutama yang menargetkan fungsi penjualan dan administrasi. Panasonic mengantisipasi biaya restrukturisasi atau pesangon sekitar 130 miliar yen (Rp 14 triliun) selama tahun fiskal ini. 

Terlepas dari tantangan saat ini, Panasonic tetap optimistis dengan masa depannya, memproyeksikan peningkatan laba hingga 300 miliar yen (Rp 34 triliun) pada tahun fiskal 2029 melalui reformasi manajemen yang signifikan dan perampingan operasional. 

Perusahaan juga berencana untuk terus berinvestasi dalam produksi baterai kendaraan listrik dan memperluas kemitraan pasokan dengan produsen mobil Jepang seperti Mazda dan Subaru.

Baca Juga: Apakah PHK Panasonic Terjadi di Indonesia? Ini Jawaban Kemenperin

Selanjutnya: Ini Kata Manajemen Gojek Tokopedia Terkait Rumor Akuisisi GOTO oleh Grab

Menarik Dibaca: WHO Laporkan 9 Kasus MERS CoV di Arab Saudi, 2 Orang Meninggal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×