Reporter: Ratih Waseso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan (Kemkes) Siti Nadia Tarmizi menuturkan, vaksinasi saat ini merupakan salah satu upaya untuk mengendalikan laju penularan.
Dimana Badan Kesehatan Dunia, WHO sendiri menghimbau untuk segera melakukan akselerasi vaksinasi, lantaran semakin banyak orang yang terinfeksi atau tertular, maka varian-varian baru akan semakin berpotensi untuk bermunculan.
"Oleh sebab itu vaksinasi harus segera diperluas dan diperbanyak, makanya kemudian kita mengejar target satu juta di bulan Juli ini dan juga nanti di bulan Agustus. Karena bulan Juli ini kita akan menerima kurang lebih 31 juta dosis vaksin, di mana sampai saat ini kita sudah menerima 99 juta dosis vaksin," jelas Nadia dalam Dialog Rabu Utama yang disiarkan kanal YouTube FMB9ID_IKP, Rabu (7/7).
Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Rabu (7/7): Rekor lagi, tambah 34.379 kasus, taati prokes
Nadia menjelaskan, dengan adanya kedatangan vaksin di Juli ini, artinya stok vaksin yang ada bulan ini dinilai cukup. Oleh karena itu perlu untuk melakukan akselerasi vaksinasi. "Mengapa kemudian kita harus melakukan akselerasi, supaya semakin banyak orang yang sudah mendapatkan vaksin semakin kecil resiko penularan terjadi. Dan harapannya makin berkurang resiko untuk munculnya varian-varian baru," ujarnya.
Disinggung mengenai apakah adanya PPKM Darurat berpengaruh pada laju vaksinasi, Nadia tak menampik pelaksanaan PPKM Darurat mendorong masyarakat untuk berada di rumah saja.
Namun, pihaknya berharap masyarakat tetap sesuai dengan jadwal vaksinasi yang didapatkan tetap mendatangi pos atau sentra-sentra vaksinasi untuk mendapatkan vaksinasi. "Karena fasilitas pelayanan kesehatan baik Puskesmas maupun pos vaksinasi ataupun sentra-sentra vaksinasi itu tetap buka dan tetap melayani vaksinasi, justru kita bisa melindungi diri kita dengan segera mendapatkan vaksin," imbuhnya.
Namun, Nadia menekankan kunci utama pada saat masyarakat mendatangi sentra atau pos vaksinasi adalah penerapan protokol kesehatan yang tepat. Dimana menghindari kerumunan harus tetap dilakukan serta menunda vaksinasi jika dirasa sentra atau pos vaksinasi padat pengunjung.
Baca Juga: Temuan KPPU, harga oksigen di DKI Jakarta melambung hingga 900%
"Kalau kemudian pelaksanaan vaksinasi itu sangat padat kita tunda dulu esok harinya, kedua nggak perlu berdesak-desakan, kemudian berebutan untuk dulu duluan ya untuk memasuki sentra vaksinasi, ini tidak perlu dilakukan karena kemudian pasti akan diatur jangan sampai kemudian niat kita mendapatkan vaksinasi tapi kemudian kita terpapar," ungkapnya.
Selanjutnya, bagi yang telah mendapatkan vaksinasi Nadia menghimbau untuk segera pulang ke rumah ketika sudah mendapatkan penyuntikan vaksin. "Kami mendorong untuk tetap melaksanakan vaksinasi untuk mencapai target satu juta dosis per hari," kata Nadia.
Mengenai masih adanya masyarakat yang ragu terhadap vaksin lantaran masih adanya hoaks, termasuk mereka yang telah divaksin. Nadia menyebut pihaknya akan terus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai vaksinasi.
Kemudian Pemerintah juga bersinergi dengan tokoh masyarakat, tokoh agama untuk mengajak masyarakat mau di vaksin. Kemudian memerangi hoaks juga menjadi hal yang utama agar masyarakat tak mendapat informasi yang salah.
"Sosialisasi masif, adanya role model, adanya keterlibatan tokok masyarakat dan tokoh agama agar bisa mengajak masyarakat agar mau di vaksin," imbuhnya.
Baca Juga: Atasi lonjakan kasus Covid-19, pemerintah genjot tracing dan testing
Adapun sejauh ini, vaksinasi untuk dosis pertama itu baru mencapai sekitar 30 juta dosis, kemudian dosis keduanya baru sekitar 10% atau 13 juta. Nadia menekankan masih ada 141,5 juta masyarakat yang harus vaksinasi, tentunya menjadi salah satu alasan mengapa mengurangi mobilitas menjadi kunci untuk penanganan kasus yang bisa berpotensi terjadi peningkatan.
Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta, Ngabila Salama mengatakan, penerapan 5M dan ditambah vaksinasi merupakan harga mati. Saat ini di DKI, kemarin ada 161.000 orang divaksinasi dosis satu. Pihaknya memiliki target sehari dapat memvaksinasi minimal 150.000 orang.
"Sehingga pada 17 Agustus nanti 8,8 juta penduduk di atas 12 tahun di DKI sudah selesai divaksinasi," kata Ngabila.
Selanjutnya: Pemerintah akan tambah ruang perawatan Covid-19 di luar Jawa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News