Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
Adapun Ia mengungkapkan, surplus neraca perdagangan RI selama 44 bulan berturut-turut tersebut sekaligus mencerminkan ketahanan eksternal yang terjaga di tengah pelambatan perekonomian global.
Sepanjang tahun 2023, surplus neraca perdagangan internasional Indonesia secara agregat mencapai US$ 36,93 miliar dan melanjutkan tren surplus dalam 4 tahun terakhir.
Performa impresif neraca perdagangan tidak terlepas dari terjaganya kinerja ekspor Indonesia di tengah perlambatan ekonomi global, fluktuasi harga komoditas, dan gejolak geo-politik yang mewarnai tahun 2023.
Baca Juga: Defisit Neraca Transaksi Berjalan Berpeluang Melebar Pada 2024, Ini Pemicunya
Kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mencapai US$ 258,82 miliar, masih lebih tinggi dari nilai impor sebesar US$ 221,89 miliar. India dan Amerika Serikat menjadi 2 negara penyumbang surplus terbesar untuk tahun 2023 dengan nilai surplus masing-masing sebesar US$ 14,51 miliar dan US$ 14,01 miliar.
Indonesia bahkan berhasil mematahkan konsistensi defisit neraca perdagangan dengan Tiongkok sejak tahun 2008 dan berhasil mencatatkan surplus sebesar US$ 2,06 miliar untuk tahun 2023.
Ekspor Indonesia ke Tiongkok untuk tahun 2023 mencapai US$ 64,94 miliar dengan komoditas utama ekspor yakni besi dan baja, batu bara, kelapa sawit, dan produk nikel. Selama periode Januari – November 2023, ekspor produk nikel Indonesia mampu mencetak rekor tertingginya sebesar US$ 4,5 miliar seiring gencarnya kebijakan hilirisasi yang dilakukan Pemerintah dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: Surplus Neraca Perdagangan Barang Indonesia 2023 Turun US$17,52 Miliar
“Kinerja perdagangan juga baik dari segi ekspor positif terus. Bahkan kita positif dengan Tiongkok. Nah, ini tentunya akibat daripada kebijakan hilirisasi. Dan kita tidak membayangkan bahwa kita pada titik di 2023 bahwa kita bisa positif dengan Tiongkok,” tambahnya.
Di samping itu, Indonesia juga mencatatkan positif dengan hampir seluruh mitra dagang, baik itu dengan Eropa, dengan India, dengan Amerika. “Sehingga tentu ini merupakan kunci daripada kekuatan perekonomian kita,” pungkasnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News