kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Airlangga Hartarto optimistis dengan prospek perekonomian Indonesia tahun depan


Sabtu, 21 Desember 2019 / 07:00 WIB
Airlangga Hartarto optimistis dengan prospek perekonomian Indonesia tahun depan


Reporter: Grace Olivia | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto cukup optimistis dengan prospek perekonomian Indonesia di tahun 2020. Untuk menghadapi tantangan global dan domestik yang beragam, pemerintah setidaknya telah rancang sejumlah strategi utama. 

Tiga strategi utama untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sesuai target yakni 5,3% di tahun depan meliputi,  penguatan neraca perdagangan, penguatan permintaan domestik, serta transformasi struktural. 

Baca Juga: Pembahasan klaster ketenagakerjaan untuk omnibus law belum menemukan titik terang

“Selain merawat fundamental ekonomi agar tetap sehat, pemerintah juga akan menjaga sentimen. Dasar ekonomi adalah dua hal itu,” ujar Airlangga dalam  Media Gathering: Refleksi Ekonomi 2019, Outlook 2020 dan Strategi Kebijakan, Jumat (20/12). 

Untuk penguatan neraca perdagangan, Airlangga mengatakan, pemerintah fokus pada peningkatan ekspor melalui pengembangan hortikultura berorientasi ekspor dan percepatan perundingan internasional. 

Selain itu, pemerintah juga berkomitmen mengurangi ketergantungan impor melalui sinergi BUMN dalam percepatan mandatori B30, restrukturisasi TPI/TPPI, dan pengembangan usaha gasifikasi batubara.

Baca Juga: Menkeu lantik Komite Pengawas Perpajakan, ada Mardiasmo dan Robert Pakpahan

Sementara dari sisi penguatan permintaan domestik, pemerintah berupaya meningkatkan konsumsi masyarakat melalui kebijakan KUR, penerapan Kartu Prakerja, dan kemudahan Sertifikasi Halal untuk UMK. Dari sisi konsumsi pemerintah, peningkatan akan dilakukan dengan percepatan dan perluasan digitalisasi transaksi daerah. 

“Dan  yang terpenting adalah peningkatan investasi. Kita akan kejar dengan Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja; perbaikan ekosistem ketenagakerjaan; percepatan penyelesaian dan penetapan RTRW dan RDTR Kabupaten/Kota; serta percepatan pelaksanaan pengadaan tanah,” lanjut Airlangga. 

Adapun,  transformasi struktural dilakukan melalui revitalisasi industri pengolahan, transformasi sektor jasa, transformasi pertanian, pembangunan infrastruktur berkelanjutan, dan hilirisasi pertambangan. 

Baca Juga: Ekonom Bank Mandiri optimistis ekonomi Indonesia tahun 2020 lebih positif




TERBARU

[X]
×