Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto melakukan pemekaran di tubuh Tentara Nasional Indonesia (TNI), mulai dari melantik empat Panglima TNI dan pengukuhan sejumlah satuan di lingkungan TNI.
Pengamat Politik dan Militer Universitas Nasional, Selamat Ginting mengatakan bahwa saat ini dari 280 juta masyarakat, Indonesia baru memiliki sekitar 400.000 personil TNI. Menurutnya, jumlah tersebut masih sangat kurang.
Dia bilang, negara-negara di dunia tengah memperbesar anggaran pertahanan dan menambah jumlah personil militer, sehingga sangat masuk akal Presiden Prabowo mengembangkan hardware maupun software pertahanan.
“Hardware itu alat utama sistem senjata, tentu biayanya jauh lebih mahal, lebih besar apalagi untuk peralatan angkatan udara maupun angkatan laut. Maka jalan tengah sebagai solusinya kita membangun software yaitu menambah jumlah personil terutama angkatan darat,” ujarnya kepada KONTAN, Senin (11/8/2025).
Selamat mengungkapkan, dengan penambahan pembangunan batalyon infanteri teritorial maka semua kabupaten/kota di Indonesia bakal memiliki satuan atau batalyon angkatan darat.
Baca Juga: Prabowo Lakukan Pemekaran TNI, Bentuk Penguatan Pertahanan Negara
Dia bilang, sistem pertahanan keamanan memang menyatu antara militer dengan rakyat dalam menghadapi perang semesta, untuk itu pembangunan yonif teritorial sangat masuk akal yang ditargetkan mencapai 100 batalyon per tahun.
“Rencananya sampai akhir pemerintahan Prabowo Subianto kita sudah bisa menambah sekitar 500.000 personil sampai 600.000 personil. Sehingga nanti pada tahun 2029 kita sudah punya sekitar 1 juta personil,” ungkapnya.
Selamat menuturkan, idealnya ke depan Indonesia harus memiliki sekitar 2,8 juta personil militer, di mana setiap 1% penduduk Indonesia memiliki personil militer.
Di sisi lain, Selamat menyebut, anggaran pertahanan Indonesia tidak mencapai 1% dari Produk Domestik Bruto (PDB), sementara negara-negara lain berada di angka 2%-4%.
Baca Juga: Prabowo Lantik Tiga Panglima Pasukan Elite TNI pada Hari Ini (10/8), Simak Daftarnya
“Negara besar itu biasanya militernya kuat. Kita negara besar dengan jumlah penduduk nomor 4 terbesar di dunia.Tapi militer kita personilnya masih minim sekali. Jadi urgensinya ya itu, kita memang perlu menambah kekuatan software maupun hardware pertahanan keamanan kita,” tandasnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto melantik empat jabatan strategi TNI, di antaranya Letjen TNI Djon Afriandi sebagai Panglima Komando Pasukan Khusus, Letjen TNI (Mar) Endi Supardi sebagai Panglima Korps Marinir, Marsdya TNI Deny Muis sebagai Panglima Korps Pasukan Gerak Cepat, dan Marsdya TNI Andyawan Martono Putra sebagai Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional.
Selain itu, Presiden juga mengukuhkan sejumlah satuan di lingkungan TNI, antara lain 6 Komando Daerah Militer, 14 Komando Daerah Angkatan Laut, 3 Komando Daerah Angkatan Udara, 1 Komando Operasi Udara.
Berikutnya, 6 Grup Komando Pasukan Khusus, 20 Brigade Teritorial Pembangunan, 1 Brigade Infanteri Marinir, 1 Resimen Korps Pasukan Gerak Cepat, 100 Batalion Teritorial Pembangunan, 5 Batalion Infanteri Marinir, 5 Batalion Komando Korps Pasukan Gerak Cepat.
Baca Juga: Presiden Prabowo Melantik 2000 Perwira Baru, Berpesan Agar TNI/Polri Cintai Rakyat
Selanjutnya: DPK Perbankan Berpotensi Tumbuh Moderat pada Semester II-2025
Menarik Dibaca: 5 Makanan untuk Membakar Lemak Perut dalam 30 Hari, Ada Alpukat!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News