kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Airlangga Hartarto optimistis dengan prospek perekonomian Indonesia tahun depan


Sabtu, 21 Desember 2019 / 07:00 WIB
Airlangga Hartarto optimistis dengan prospek perekonomian Indonesia tahun depan


Reporter: Grace Olivia | Editor: Handoyo .

Untuk mewujudkan transformasi struktural, Airlangga mengatakan, ada sejumlah program prioritas atau yang disebutnya sebagai  Quick Wins yang telah ditetapkan. 

"Program Quick Wins terkait ini antara lain pengembangan litbang industri farmasi, pengembangan usaha dan riset green energy serta katalis, kemitraan pertanian berbasis teknologi, pengembangan asuransi pertanian, pengembangan kawasan Batam, Bintan, Karimun, dan Tanjung Pinang,” tutur Airlangga. 

Tantangan perekonomian di tahun 2020, menurut Airlangga, memang masih besar. Di sisi internal misalnya, Indonesia masih menghadapi kondisi defisit transaksi berjalan, ketergantungan impor bahan baku, daya saing rendah, isu ketenagakerjaan, dan kesiapan menghadapi industri 4.0. 

Baca Juga: Sebanyak 608 produk UKM dieskpor perdana ke China melalui PLB-e-commerce

Sementara, tantangan di sisi eksternal diperkirakan masih berasal dari  kebijakan moneter AS, perang dagang AS-China, isu Brexit, fluktuasi harga komoditas, dan kebijakan proteksionisme.

“Namun tantangan ini juga harus dilihat sebagai peluang yang bisa dimanfaatkan. Prospek atas perbaikan ekonomi global di 2020 yang dikeluarkan oleh IMF maupun World Bank bisa memberikan peluang bagi prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia,” kata Airlangga. 

Melihat tantangan dan peluang yang dihadapi tersebut, perekonomian Indonesia tahun 2020 diyakininya mampu tumbuh 5,3%, sejalan dengan stabilisasi perekonomian global dan implementasi kebijakan untuk penguatan perekonomian Indonesia. 

Baca Juga: Restitusi pajak membesar, penerimaan pajak melorot

“Konsumsi rumah tangga masih menjadi kontributor utama pertumbuhan sisi pengeluaran, inflasi 2020 diproyeksikan tetap terkendali, sektor eksternal masih dipengaruhi ketidakpastian ekonomi dan fluktuasi harga komoditas,” lanjutnya. 

Dari sisi fiskal, untuk menjaga keberlanjutan APBN, Airlangga menilai diperlukan beberapa kebijakan yang mampu menekan laju inflasi. “Perlu extra effort dari berbagai pihak untuk mencapai realisasi inflasi terjaga sesuai target,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×