kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ahok: Pemprov akan sediakan bus penyandang cacat


Minggu, 13 Oktober 2013 / 15:18 WIB
Ahok: Pemprov akan sediakan bus penyandang cacat
ILUSTRASI. Pabrik Amonia PAU di Luwuk, Sulawesi Tengah milik PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA).


Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Fasilitas umum (fasum) di DKI Jakarta, memang tidak boleh dimonopoli oleh sebagian kelangan masyarakat saja.

Setiap orang, tak boleh didiskriminasi untuk menikmati fasilitas hasil jerih payah warga yang membayar pajak tersebut. Tak terkecuali bagi penyandang disabilitas.

Untuk memfasilitasi kebutuhan para penyandang disabilitas seperti tuna netra maupun para lanjut usia, Pemprov DKI akan menyediakan bus tingkat gratis untuk mendukung mobilitas mereka.
 
"Selain bus gratis, saya sudah tugaskan Deputi Tata Ruang dan Lingkungan Hidup untuk merapikan seluruh jalur pedestrian yang ada di DKI Jakarta, termasuk untuk kaum tuna netra," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama, seusai membuka acara White Cane Day, di Balai Kota, Sabtu (12/10/2013).

Dalam acara yang diikuti sebanyak 300 penyandang tuna netra se-DKI Jakarta itu, Basuki mengatakan, pemprov kekinian sedang merancang wilayah pusat kota Jakarta yang ramah bagi penyandang disabilitas.

Caranya, kata dia, dengan menyediakan bus tingkat gratis yang bisa dipergunakan bagi kaum tuna netra, orang tua, turis maupun penyandang disabilitas lainnya. "Kita harapkan ini akan membuat Jakarta lebih baik," ujarnya.

Untuk kesejahteraan penyandang disablilitas khususnya tuna netra, kata Basuki, diperlukan terobosan-terobosan dari berbagai elemen seperti yayasan maupun komunitas lain yang peduli.

"Tentu terobosan-terobosan seperti dari Lions Club ini yang paling baik, karena tiap kelurga punya kesusahan dan kesulitannya masing-masing. Kita tidak tahu kesulitan dari kaum tuna netra, apa yang bisa mereka kembangkan, maka dari yayasan seperti ini bisa menjadi tahu," tandasnya. (Tribunnews.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×