Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Partai Gerindra belum terpikir menjadikan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai pendamping Prabowo Subianto. Meskipun hasil survei Cyrus Network menempatkan Ahok sebagai calon wakil presiden favorit.
"Biar saja Pak Ahok urus DKI Jakarta, karena itu barometer. Karena DKI Jakarta itu barometer, kalau DKI bisa kita buat baik itu impact-nya luar biasa," kata Anggota Dewan Pembina Gerindra Martin Hutabarat di Jakarta, Rabu (9/10/2013).
Martin menilai, hasil itu merupakan kemajuan besar bagi Gerindra serta cara berpikir masyarakat yang sudah maju.
"Bukan lagi melihat primordial seseorang, tapi prestasi seseorang. Ini juga yang membuat Gerinda bekerja keras habis-habisan untuk mendukung agar Jokowi-Ahok jadi Gubernur dan Wakil Gubernur," imbuhnya.
Anggota Komisi III DPR itu menuturkan, pihaknya sudah mempertimbangkan Ahok untuk membenahi permasalahan Jakarta. Menurut Martin, Ahok juga belum pantas menjadi wakil presiden karena baru menjabat setahun sebagai pendamping Jokowi di Jakarta.
"Kita minta tetap saja Ahok di Jakarta selesaikan tugas sebaik-baiknya," ujarnya.
Sebelumnya, Cyrus Network kembali merilis hasil survei, yang menempatkan pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama sebagai pasangan yang paling banyak dipilih oleh masyarakat Indonesia.
"Yang menarik adalah penilaian publik tentang siapa yang paling pantas mendampingi Jokowi sebagai Cawapres. Nama Ahok muncul secara mencolok dengan angka 31,6 persen," ujar Konsultan Senior Cyrus Network, Hafizul Mizan Piliang sesuai siaran persnya, Selasa (8/10/2013).
Survei Nasional Cyrus Network kali ini dirilis per 14-16 September 2013m Cyrus merupakan Survei Nasional dua mingguan dengan jumlah responden 1.020 orang dengan Margin of Error ditambah 3,1 persen.
Responden adalah penduduk Indonesia yang berumur minimal 17 tahun atau sudah menikah. Proporsi responden laki-laki dan perempuan sebesar 50 persen banding 50 persen.
Proporsi responden yang tinggal di wilayah berciri pedesaan dan perkotaan sebesar 51 persen berbanding 49 persen. Jumlah responden sebanyak 1.020 orang. Responden tersebar secara proporsional pada 204 desa/kelurahan terpilih di 33 provinsi. (Ferdinan Waskita/Tribunnews.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News